Sukses

Buruh Rayu Polisi Buka Barikade untuk Pawai ke Istana Negara

Aksi massa tidak seharusnya diblokade oleh anggota kepolisian karena mereka hanya ingin menyuarakan aspirasi buruh.

Liputan6.com, Jakarta - Barikade polisi menghalangi massa buruh yang hendak menuju ke depan Istna Presiden, Jakarta Pusat. Namun, hal ini tak menghentikan langkah mereka. Beberapa buruh dari berbagai aliansi mencoba merayu anggota kepolisian untuk membuka barikade agar dapat melanjutkan pawai.

Seorang buruh dari Barisan Pelopor dalam orasinya di Jakarta, mengatakan para pekerja yang turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh Internasional adalah rakyat Indonesia yang ingin menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan.

"Tujuan kami hanya satu Pak Polisi, kami ingin menemui presiden menuntut dihapusnya sistem kerja kontrak, dan pencabutan PP No.78/2015," kata seorang orator dilansir dari Antara di hadapan ratusan polisi yang menghalangi pawai massa.

Menurut orator, aksi massa tidak seharusnya diblokade oleh anggota kepolisian karena mereka hanya ingin menyuarakan aspirasi buruh.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kawat Berduri Membentang

Walaupun dihalangi, massa tetap mencoba terus berjalan hingga jaraknya semakin dekat dengan barisan polisi.

Ada sekitar 200 polisi berbaris di depan Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jalan Medan Merdeka Barat. Mereka dilengkapi tongkat untuk mengantisipasi massa yang turun ke jalan pada Hari Buruh Internasional.

Di depan barisan polisi, ada kawat berduri dan blok-blok semen dipasang membentang di dua sisi Jalan Medan Merdeka Barat.

  

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini