Sukses

Polri: Keamanan Peringatan Hari Buruh Kondusif

Pelaksanaan penyampaian aspirasi para buruh di berbagai daerah berjalan dengan tertib dan damai.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa situasi keamanan nasional selama peringatan Hari Buruh di Indonesia, secara umum kondusif.

"Situasi keamanan dalam rangka memperingati May Day di Indonesia dapat dikatakan sangat kondusif," kata Dedi saat dihubungi di Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Menurut Dedi, pelaksanaan penyampaian aspirasi para buruh di berbagai daerah berjalan dengan tertib dan damai.

Kegiatan peringatan Hari Buruh tidak hanya diisi dengan unjuk rasa saja, namun juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan perlombaan.

"Di Jakarta ada delapan titik, kami pantau berjalan lancar, aman, tertib. Di Jawa Barat, dipusatkan di Karawang berlangsung kondusif. Di Banten, Jawa Tengah, Surabaya, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan sejumlah daerah lain, kondusif," katanya.

Untuk menjaga situasi keamanan selama peringatan Hari Buruh, dikerahkan sebanyak 80 ribu personel gabungan TNI, Polri dan Satpol PP.

Dari jumlah tersebut, 30 ribu personel ditempatkan untuk menjaga Jakarta selama perayaan May Day.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Aksi Damai

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan serikat buruh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 24 April. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah poin usulan disambut baik oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyampaikan, dengan respons positif dari Presiden Jokowi itu, aksi buruh atau May Day 2019 akan semakin kondusif, tertib, dan berjalan aman.

"Sudah sembilan kali waya langsung memimpin aksi May Day dengan jumlah massa buruh yang sangat besar dan kami membuktikan aksi sebesar apapun bisa berjalan aman dan damai," tutur Andi dalam keterangannya, Rabu 1 Mei 2019.

Menurut Andi, May Day 2019 terasa lebih istimewa lantaran tercapainya kesepakatan antara Presiden Jokowi dengan para pimpinan serikat buruh. Di antaranya Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSBSI Mudofir, Presiden SARBUMI Syaiful, Presiden KSN, Muchtar, dan Presiden KPBI Ilhamsyah.

"Presiden Jokowi merespons sangat positif usulan-usulan pimpinan-pimpinan buruh seperti revisi PP 78 soal Pengupahan yang menjadi polemik panjang. Segera di revisi dengan membentuk tim bersama yang terdiri dari pimpinan buruh, pengusaha, dan Pemerintah untuk mencari formula terbaik revisi PP 78 yang dapat diterima buruh, pengusaha, dan pemerintah," jelas dia.