Sukses

Kembang Api Akhiri Peringatan May Day di Patung Kuda

Massa yang terdiri dari berbagai elemen buruh ini satu per satu meninggalkan lokasi, pada pukul 17.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Massa buruh yang memperingati perayaan Hari Buruh Internasional di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, akhirnya membubarkan diri.

Massa yang terdiri dari berbagai elemen buruh ini satu per satu meninggalkan lokasi, pada pukul 17.30 WIB.

Pantauan merdeka.com, massa buruh menandai akhir dari aksi mereka dengan menyalakan kembang api dan flare berwarna warni. Sambil membawa kembang api, mereka menaiki bus.

"Untuk teman-teman, dengan ini kita sudah aksi kita kali ini," kata seorang orator di atas mobil komando, Rabu (1/5/2019).

Selain itu juga, sebuah mobil orator lainnya memutar lagu Endank Soekamti berjudul Sampai Jumpa. Tak sedikit massa buruh turut bernyanyi bersama diiringi lagu tersebut.

"Rekan-rekan, jangan sampai tertinggal. Semoga kita kembali dengan selamat," katanya.

Tak sedikit massa buruh juga mengabadikan momen peringatan May Day dengan handphone pribadi. Usai membubarkan diri, patugas kebersihan terlihat langsung membersihkan lokasi yang dijadikan massa buruh aksi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Aksi Damai

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan serikat buruh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat 24 April. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah poin usulan disambut baik oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menyampaikan, dengan respons positif dari Presiden Jokowi itu, aksi buruh atau May Day 2019 akan semakin kondusif, tertib, dan berjalan aman.

"Sudah sembilan kali waya langsung memimpin aksi May Day dengan jumlah massa buruh yang sangat besar dan kami membuktikan aksi sebesar apapun bisa berjalan aman dan damai," tutur Andi dalam keterangannya, Rabu 1 Mei 2019.

Menurut Andi, May Day 2019 terasa lebih istimewa lantaran tercapainya kesepakatan antara Presiden Jokowi dengan para pimpinan serikat buruh. Di antaranya Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPI Said Iqbal, Presiden KSBSI Mudofir, Presiden SARBUMI Syaiful, Presiden KSN, Muchtar, dan Presiden KPBI Ilhamsyah.

"Presiden Jokowi merespons sangat positif usulan-usulan pimpinan-pimpinan buruh seperti revisi PP 78 soal Pengupahan yang menjadi polemik panjang. Segera di revisi dengan membentuk tim bersama yang terdiri dari pimpinan buruh, pengusaha, dan Pemerintah untuk mencari formula terbaik revisi PP 78 yang dapat diterima buruh, pengusaha, dan pemerintah," jelas dia.

 

Reporter: Ronald