Sukses

Transjakarta Kenalkan Bus Listrik di CFD Bundaran HI

Agung mengatakan, total ada 3 bus yang akan segera diuji coba. Bus ini berasal dari Cina dan Indonesia sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Transjakarta hari ini memperkenalkan bus listrik ke masyarakat DKI di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Pantuan di lokasi, Minggu (5/5/2019) masyarakat tampak antusias melihat dan masuk ke dalam bus tersebut.

Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono, mengatakan, selain untuk memperlihatkan ke masyarakat seperti apa wujud bus listrik. Pihaknya juga ingin meyakinkan kepada masyarakat bahwa bus listrik aman dan ramah lingkungan.

"Untuk buat masyarakat merasa bahwa bus listrik ini aman, bersih, dan mereka menyadari masa depan akan hadir di ke hidupan kita," kata Agung.

Dia menjelaskan, total ada 3 bus yang akan segera diuji coba. Bus listrik ini berasal dari Cina dan Indonesia sendiri.

"Sekarang ini pra uji coba sampai keluarnya perizinan. Pra uji coba ini dilakukan di kawasan wisata, di Monas, nanti waktu liburan sekolah. Setelah itu, STNK sudah keluar baru akan diuji coba selama 6 bulan. Di Koridor I dan Koridor VI," Jelas dia.

Agung menegaskan, usai uji coba, baru pihaknya akan menambah jumlah kendaraan. Namun, semuanya harus melalui proses evaluasi lebih dahulu.

"6 bulan jalan, kita cek, kita evaluasi. Dan nanti kita akan perbanyak dan perluas," pungkas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ketahanan Bus Listrik Bila Banjir

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, telah melakukan pra uji coba bus listrik milik Transjakarta. Pra uji coba ini menggunakan dua dari tiga bus yang berasal dari pabrikan Cina, Build Your Dream (BYD). Sedangkan sisanya, dari PT Mobil Anak Bangsa (MAB).

Presiden Direktur PT Bakrie Autoparts, Dino A. Ryandi, sebagai pemasok bus listrik Tranjakarta, bus ini sudah dites di segala medan. Mulai dari altitude paling tinggi (atmosfir tipis), daratan rendah yang sangta panas, termasuk daerah yang tingkat kelembaban tinggi.

"Mereka (BYD) menjamin tidak ada masalah, karena sirkuit (listrik) tertutup. Sebagian baterai ada di atap," Dino, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (29/4/2019).

Menurutnya, memang ada baterai yang berada di atas, namun ada pelindung di depan baterai dan sudah diperhitungkan dengan adanya risiko banjir di Jakarta.

"Misalkan bus terendam banjir, penumpang tidak akan keseterum. Karena closed circuit, dan pastinya ada circuit breaker (pengaman) untuk memastikan arus listrik tidak akan keluar," pungkasnya.

Misalkan saja bus listrik BYD tipe K9. Bus tersebut dilengkapi dengan fitur perlindungan short circuit protection, over-temperature protection, dan lightning protection. Perlindungannya sudah mengadopsi standar IP55.

"Kalau menerjang banjir dengan ketinggian wajar masih bisa. Tapi jika misalkan banjir setinggi 1 meter sebaiknya jangan dicoba," pungkasnya.