Liputan6.com, Solok: Pengelola perusahaan otobus (PO) Yanti berdalih armadanya layak jalan karena telah menjalani perawatan rutin. Pengelola memastikan pula sejak tiga tahun terakhir armadanya tak pernah mengalami kerusakan parah.
Untuk itu, mereka menyatakan akan bertanggung jawab atas kecelakaan yang menewaskan 13 penumpangnya. Meski begitu, hingga kini pengelola belum bisa memastikan secara rinci bentuk tanggung jawab yang akan diberikan kepada para korban.
Berdasarkan pantauan SCTV, Rabu (2/5), pascakecelakaan jumlah penumpang pengguna bus Yanti tetap ramai. Salah satu penumpang, Yulisma, mengaku mengetahui kecelakaan maut tersebut. Ia mengaku tak takut karena menganggap kejadian itu merupakan takdir Yang Maha Kuasa.
Bus PO Yanti Grup rute Dumai-Bukittinggi terbakar di Kelok 9, kawasan Hulu Air, kemarin sekitar pukul 04.30 WIB. Musibah itu menewaskan 13 orang dari 45 penumpang yang ada [baca: Bus Terbakar di Sumbar, 13 Penumpang Tewas].
Sedangkan empat orang mengalami luka bakar parah sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Adnan W.D., Payakumbuh. Empat korban hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Payakumbuh. Sementara, 13 korban tewas telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.(APY/ANS)
Untuk itu, mereka menyatakan akan bertanggung jawab atas kecelakaan yang menewaskan 13 penumpangnya. Meski begitu, hingga kini pengelola belum bisa memastikan secara rinci bentuk tanggung jawab yang akan diberikan kepada para korban.
Berdasarkan pantauan SCTV, Rabu (2/5), pascakecelakaan jumlah penumpang pengguna bus Yanti tetap ramai. Salah satu penumpang, Yulisma, mengaku mengetahui kecelakaan maut tersebut. Ia mengaku tak takut karena menganggap kejadian itu merupakan takdir Yang Maha Kuasa.
Bus PO Yanti Grup rute Dumai-Bukittinggi terbakar di Kelok 9, kawasan Hulu Air, kemarin sekitar pukul 04.30 WIB. Musibah itu menewaskan 13 orang dari 45 penumpang yang ada [baca: Bus Terbakar di Sumbar, 13 Penumpang Tewas].
Sedangkan empat orang mengalami luka bakar parah sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Adnan W.D., Payakumbuh. Empat korban hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Payakumbuh. Sementara, 13 korban tewas telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.(APY/ANS)