Sukses

Imam Nahrawi soal Reshuflle Kabinet: Tetap Fokus Kerja

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, tidak pernah berbicara dengan Presiden Jokowi ihwal reshuffle Kabinet Kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tak mau ambil pusing dengan kabar reshuffle Kabinet Kerja. Dia mengaku hanya ingin fokus bekerja sehingga dan memikirkan reshuffle.

"Kita tetap fokus kerja, kerja dan kerja," ujar Imam di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/5/2019).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, tidak pernah berbicara dengan Presiden Jokowi ihwal reshuffle Kabinet Kerja. Justru kabar reshuflle diperolehnya dari awak media.

"Malah baru dengar dari wartawan saya," ucapnya.

Imam Nahrowi tak khawatir bila namanya masuk dalam daftar menteri yang akan didepak dari Kabinet Kerja. Meskipun baru-baru ini dia hadir sebagai saksi dalam kasus suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (29/4/2019) dengan terdakwa Sekjen KONI Ending Fuad Hamidy.

Yang terpenting, kata Imam, saat ini konsisten menjalankan tugas sebagai Menpora.

"Sebagai menteri itu melaksanakan tugas yaitu kerja, kerja dan kerja. Meskipun bukan puasa, Idul Fitri, tetap harus kerja," katanya.

 

2 dari 2 halaman

4 Menteri

Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi SP mengatakan kemungkinan reshuflle Kabinet Kerja dilakukan setelah Idul Fitri 2019. Namun, Johan enggan menyebut nama-nama menteri yang bakal direshuffle.

Wacana reshuffle ini menguat setelah sejumlah menteri Kabinet Kerja terseret kasus korupsi di KPK. Mereka adalah Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Enggar diduga terlibat dalam kasus suap yang melibatkan anggota Komisi VI DPR Bowo Sidik Pangarso. Sementara Lukman Hakim tengah diperiksa KPK terkait kasus jual-beli jabatan di Kementerian Agama yang dilakukan eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Sedangkan Imam Nahrawi diduga terlibat kasus suap penyaluran dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).