Sukses

Top 3 News: JK Sebut 1,5 Juta ASN Akan Pindah ke Ibu Kota Baru

Top 3 News, jika terealisasi, proses pemindahan ibu kota diperkirakan membutuhkan waktu selama 10 hingga 20 tahun ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini mengungkap rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke luar pulau Jawa. 

Jika terealisasi, proses pemindahan ibu kota diperkirakan membutuhkan waktu selama 10 hingga 20 tahun ke depan. Karena memang tak mudah untuk memindahkan sebuah ibu kota negara. Menurut JK perlu banyak penyesuaian serta penelitian yang panjang.

JK juga menyebut akan ada sekitar 1,5 juta orang Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk keluarganya yang bakal bermigrasi jika rencana pemindahan ibu kota terealisasi.

Sementara itu, pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memunculkan kabar bahwa kedua partai ini akan mengubah haluan koalisinya.

Belakangan isu tersebut ditepis. Salah satunya datang dari Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Amien menegaskan, PAN akan tetap berada di koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal yang sama juga diungkap oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi , Ferdinand Hutahaean. Dia menyebut sampai saat ini koalisi Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya tetap solid.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Rabu, 8 Mei 2019:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

1. JK: 1,5 Juta ASN dan Keluarga Akan Ikut Pindah ke Ibu Kota Baru

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan rencana pemindahan Ibu Kota direncanakan akan memindahkan sekitar 1,5 juta orang Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk keluarganya.

Seluruh pusat kementerian juga akan dipindah serta lembaga-lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif.

"Otomatis seluruh ASN diperkirakan harus pindah 1,5 juta orang, termasuk keluarga," kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (7/5/2019).

Dia juga menjelaskan, jika pemindahan Ibu Kota sudah terjadi maka sistem otonomi harus lebih besar. Kegiatan bisnis pun tidak perlu meminta izin ke pusat pemerintahan.

 

Selengkapnya...

3 dari 3 halaman

2. Peta Koalisi Jokowi Vs Prabowo Bakal Berubah Drastis?

Kabar mengejutkan menerpa Koalisi Adil Makmur yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam dua pekan terakhir. Sebab, dua elite parpol pendukungnya bertandang ke Istana.

Mereka adalah  Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Apakah kedua pertemuan itu sebagai sinyal perubahan peta politik Koalisi Adil Makmur dan Koalisi Indonesia Kerja?

 

Selengkapnya...

  

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini