Liputan6.com, Jakarta Pemerintah resmi menutup waktu pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1440H/2019M pada Jumat (10/5/2019) ini. Usai penutupan, diketahui jika masih ada 1.549 kuota yang belum terisi.
“Tahap II di tutup sore ini. Masih ada 1.549 jemaah yang tidak melunasi biaya haji," ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis di Jakarta, Jumat (10/5/2019).
Baca Juga
Nantiny, kata Muhajirin, kuota jemaah haji yang belum terlunasi ini akan diisi jemaah yang telah melakukan pelunasan dengan status cadangan.
Advertisement
Bersamaan pembukaan pelunasan tahap II, Kemenag juga memberi kesempatan kepada 10 ribu jemaah haji untuk melakukan pelunasan dengan status cadangan.
Jemaah dengan status cadangan adalah mereka yang memiliki nomor porsi pada urutan selanjutnya. Para jemaah ini diberi kesempatan untuk melakukan pelunasan dengan catatan akan berangkat manakala masih ada sisa kuota haji 1440H saat penutupan pelunasan tahap II.
“Sampai sore ini, ada 5.355 jemaah yang melunasi BPIH dengan status cadangan. Jumlah ini sudah lebih banyak dibanding kuota haji yang belum terlunasi,” ujarnya.
Kepala Sub Direktorat Pendaftaran dan Pembatalan Haji Reguler, M Khanif menambahkan, jemaah yang paling banyak belum melakukan pelunasan BPIH dari Jawa Timur, jumlahnya mencapai 224 orang.
Terbanyak selanjutnya adalah Jawa Barat (145), DKI Jakarta (139), dan Jawa Tengah (122). Provinsi dengan jumlah jemaah yang belum melunasi paling sedikit adalah Sulawesi Tenggara (4), Papua (4), dan Bangka Belitung (4).
Jemaah Indonesia akan Dapat Layanan Bus Shalawat 24 Jam
Jemaah Indonesia akan kembali mendapatkan layanan bus shalawat pada musim haji 1440H/2019M. Bus ini memberikan layanan transportasi jemaah haji Indonesia selama di Makkah dengan rute hotel ke Masjidil Haram.
Kepastian adanya layanan bus shalawat bagi seluruh jemaah haji Indonesia ini disampaikan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis.
“Alhamdulillah, bus shalawat akan melayani seluruh jemaah haji Indonesia. Rute bus shalawat akan melewati seluruh akomodasi jemaah yang terbagi dalam tujuh zonasi di Makkah,” jelas dia di Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Menurutnya, ada tujuh zona hotel jemaah haji Indonesia, yaitu: Syisyah, Raudhah, Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Rei Bakhsy, dan Aziziah.
Jarak terdekat hotel jemaah Indonesia ke Masjidil Haram adalah radius 1.000 meter. Tahun lalu, layanan ini hanya untuk jemaah yang menempati hotel dengan radius minimal 1.500 dari Masjidil Haram.
“Dari hotel ke Masjidil Haram, mereka cukup satu kali naik bis dengan layanan 24 jam,” tegasnya.
Sri Ilham menambahkan, bus shalawat yang digunakan minimal pembuatan tahun 2015 dengan kapasitas maksimal 70 orang dan memiliki akses 3 pintu. Bus juga harus dilengkapi AC, global positioning system (GPS), serta alat pemadam kebakaran dan kotak P3K.
"Layanan bis shalawat akan beroperasi sejak kedatangan pertama jemaah haji Indonesia di Makkah. Bus ini akan dihentikan sementara mulai pada fase puncak haji, 6 - 13 Dzulhijjah. Layanan bus shalawat mulai beroperasi kembali pada 14 Dzulhijjah 1440H,” tuturnya.
Advertisement