Jakarta - Musim mudik 2019 ini, diprediksi banyak pemudik yang menggunakan angkutan darat. Hal ini karena sudah terhubungnya tol Trans Jawa. Karena itu, Kemenhub mulai menggeber sosialisasi mudik aman.
Tahun lalu pemudik yang menggunakan angkutan darat mencapai 4.509.601 orang atau naik 2,97 persen dari 2017 yang mencapai 4.379.508 orang.
Baca Juga
Dengan rampungnya tol dari Jakarta hingga Surabaya, Litbang Kemenhub memprediksi jumlah penumpang yang menggunakan mobil dan bus mencapai 8,8 juta orang. Melihat angka tersebut, Ditjen Perhubungan Darat melakukan kampanye keselamatan. Kampanye yang dimulai Jumat lalu itu akan dilakukan bergiliran ke kota-kota lain.
Advertisement
"Bagi yang akan mudik Lebaran menggunakan kendaraan pribadi, kami informasikan bahwa jalan tol bukan satu-satunya pilihan mudik. Jalan arteri telah tersedia dengan kondisi baik yang dapat digunakan untuk mudik aman dan selamat," kata Direktur Sarana Transportasi Jalan Sigit Irfansyah seperti dikutip dari Jawapos.
Adanya jalan tol yang tersambung tidak berarti pemudik harus berkendara tanpa henti. Menurut dia, idealnya setiap empat jam pengemudi harus beristirahat. Itu dilakukan tak hanya untuk menjaga kondisi fisik pengemudi, tetapi juga kendaraan. "Patuhi rambu lalu lintas juga," tutur Sigit.
Menurut dia, dengan menjaga ketertiban berlalu lintas, keselamatan diri sendiri dan pengendara lain juga akan terjaga. Kecepatan di jalan tol pun perlu terukur. Di setiap jalan tol sudah terpasang berapa kecepatan idealnya.
Kampanye mudik aman tersebut dimulai di Jakarta. Tepatnya di Bundaran HI. Dalam kampanye keselamatan, Ditjen Perhubungan Darat membagikan brosur tip mudik selamat serta penyampaian pesan keselamatan lalu lintas melalui spanduk. Harapannya, masyarakat mendapatkan edukasi budaya tertib berlalu lintas.
Dari angkutan darat, Perusahaan Otobus Sinar Jaya sudah siap menyambut musim mudik Lebaran. Direktur PO Sinar Jaya Teddy Rusly menyatakan, pihaknya akan meningkatkan pelayanan penumpang serta armada. Hal itu dilakukan sebagai dukungan untuk mudik dengan aman.
Seluruh armadanya akan melalui tol trans-Jawa. "Untuk unit, kami persiapkan semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi pengemudi. Dan berharap arus mudik terpecah menjadi beberapa hari," terangnya.
Bagi calon pemudik dengan angkutan darat, Teddy mengimbau menggunakan angkutan umum resmi dengan pelat polisi berwarna kuning. Dengan begitu, keamanan dan keselamatan penumpang lebih terjamin karena mendapat asuransi dari pembelian tiket.
Tahun ini PO Sinar Jaya melakukan penjualan tiket berdasar data identitas diri sehingga dapat mengurangi praktik calo yang tidak bertanggung jawab. "Jadi, mohon kerja samanya untuk mempersiapkan kartu identitas. Belilah langsung melalui agen resmi perusahaan angkutan umum tersebut maupun aplikasi jual beli tiket," jelas Teddy.
Angkutan Udara
Ditjen Perhubungan Udara juga melakukan sosialisasi. Maskapai diminta memaksimalkan pelayanan kepada calon penumpang. Selain itu, juga kewajiban untuk edukasi dan sosialisasi sesuai PM No 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.
Edukasi yang diberikan maskapai meliputi standar pelayanan sebelum penerbangan (pre-flight) dan standar pelayanan selama penerbangan (in-flight). Selain itu, juga standar pelayanan setelah penerbangan (post-flight).
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti menjelaskan, salah satu fokus angkutan Lebaran tahun ini adalah memaksimalkan pelayanan dan on-time performance (OTP).
"Kami berharap angkutan Lebaran tahun ini bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala signifikan baik dari sisi keselamatan, keamanan, maupun pelayanan," katanya.
Advertisement