Sukses

3 Senjata Api Ditemukan Saat Kerusuhan Rutan Siak, Polisi Masih Selidiki

Senjata api itu merupakan milik Rutan Siak yang diduga dirampas napi dan tahanan saat kerusuhan terjadi.

Liputan6.com, Siak - Petugas menemukan tiga senjata api usai kerusuhan dan kebakaran di Rutan Klas IIB Siak, Riau. Senjata api itu merupakan milik rutan yang diduga dirampas napi dan tahanan saat kerusuhan terjadi.

Dua di antaranya merupakan senjata laras panjang yang diserahkan langsung ke petugas. Sedangkan, satu lagi senjata api jenis FN yang ditemukan tergeletak.

"Ketiga senjata itu memang milik rutan dengan peluru karet. Belum diketahui tahanan mana yang menggunakan senjata itu," kata Wakil Kepala Polres Siak, Kompol Abdullah Hariri, di Siak, seperti dilansir Antara, Minggu 12 Mei 2019.

Sebelumnya, Polres Siak, Riau, memeriksa delapan tahanan Rutan Klas II B Siak terkait insiden kerusuhan dan kebakaran yang terjadi pada Sabtu 11 Mei dini hari lalu.

"Delapan tahanan kita periksa yang terindikasi memicu kerusuhan. Ini terkait penganiayaan, penembakan, dan pembakaran," ujar Abdullah.

Kedelapan tahanan itu berada di Polres Siak dan tidak ikut dievakuasi ke rutan kabupaten lain seperti diberlakukan kepada warga binaan lain. Di antara delapan itu juga akan diselidiki siapa yang menggunakan senjata api hingga bahkan melakukan penembakan Kepala Satuan Narkoba Polres Siak AKP Jaelani yang saat itu berada di Rutan Siak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

3 Tahanan Diduga Terlibat Kasus Narkoba

Abdullah menambahkan, tiga dari delapan tahanan yang diperiksa itu memang napi yang sebelum kejadian diduga terlibat narkoba. Saat itu awalnya sebelum kerusuhan ditemukan sabu-sabu pada seorang napi perempuan.

Kemudian Sat Narkoba Polres Siak melakukan pemeriksaan dan pengembangan di rutan. Hasilnya ada tiga tahanan yang diduga terkait soal narkoba tersebut. Setelah itulah kemudian terjadi kerusuhan yang berujung pembakaran di Rutan Siak.

Dengan kondisi Rutan Klas II B Siak yang hampir semuanya terbakar sudah dilakukan evakuasi sebanyak 615 orang tahanan antara lain ke Pekanbaru, Kampar, Bengkalis dan Dumai.

Sementara jumlah tahanan yang belum dievakuasi adalah sebanyak 33 orang termasuk delapan orang yang dalam pemeriksaan tersebut. Sedangkan ada dua orang dirawat di RSUD Siak dan 13 orang napi yang baru ditangkap setelah kabur usai insiden.

"Yang belum ditemukan ada 10 orang lagi. Anggota di lapangan masih melakukan pencarian dibantu maayarakat," imbuh Wakapolres.