Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Ulama dan perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) se DKI Jakarta bersilaturahmi sekaligus buka bersama pada Senin 13 Mei 2019. Mereka komitmen bersama untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.
Ketua Panitia yang juga Wakil sekretaris PWNU Jakarta, Husny Mubarok Amir mengatakan pertemuan ini sebuah momentum untuk kembali bersama sesuai temanya, 'merajut kembali tenunan rasa kebangsaan kita' pasca Pemilu serentak 2019 dan jelang Pengumuman KPU pada 22 Mei 2019 mendatang.
"Saya yakinkan bulan Ramadan ini sebuah momentum untuk kita semua menjalin persaudaraan, menjalin persatuan antaranak bangsa. Maka kita mengajak ormas-ormas se Provinsi DKI untuk duduk bersama, bertukar pikiran bersama pasca-Pilpres 17 April 2019 kemarin," ucap Husny dalam keterangannya, Selasa (14/5/2019).
Advertisement
Dia menjelaskan adapun ormas yang hadir di antaranya adalah Ketua Tanfizi FPI DKI Jakarta KH Abdul Majid, Perwakilan Majelis Tabligh PW Muhammadiyah DKI Jakarta, Widodo serta perwakilan PGI, KWI, dan ormas Islam lainnya. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat untuk kembali meneguhkan komitmen kebangsaan dan keagamaan
"Komitmen kebangsaan itu kita tetap menjaga kedaulatan NKRI, menjaga Pancasila, menjaga Undang-Undang Dasar 45, dan tentunya menjaga kebhinnekaan yang selama ini kita pahami dan kita miliki bersama," ucapnya.
Lanjut dia, untuk komitmen keagamaan, Indonesia yang mayoritas umat Islam terkenal memiliki budaya timur yang santun, damai.
"Karena komitmen itulah, kita mengajak saudara-saudara kita, pimpinan-pimpinan ormas, tokoh ormas, habaib, ulama, yang kemarin pada Pilpres itu ada di 01 maupun di 02, kita bersama-sama berkomitmen menjaga Jakarta," ucap dia.
Â
Berjalan Damai
Sementara itu Widodo, perwakilan Majelis Tabligh PW Muhammadiyah DKI Jakarta merasa bersyukur bisa hadir dalam acara tersebut. Dia mengakui acara ini suatu hal positif, karena untuk saling menjaga silaturahim.
"Kita bersama setelah memang hiruk pikuk suatu pemilu yang diadakan, yang mudah-mudahan nanti pada masa penetapan yang dilakukan KPU, sebagai lembaga berwenang, kita harapkan itu tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan bagi negara kita sehingga apa pun hasilnya ya kita harus terima," ucap Widodo.
Dia mengimbau jika ada Paslon Presiden dan Wakil Presiden tidak puas, bisa ditindaklanjuti ke lembaga terkait.
"Diberikan wadah sesuai aturan yang berlaku sehingga seluruhnya bisa legowo terhadap keputusan yang diambil," tandas Widodo.
Jelang akhir pertemuan itu, ormas, dan lembaga keagamaan menorehkan 5 komitmen bersama, yakni
1. Meneguhkan kembali komitmen keagamaan dan komitmen kebangsaan serta merajut dan merawat kembali Ukhuwah Islamlyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah insaniyyah.
2. Menjaga dan ikut bertanggung jawab terciptanya suasana yang aman, sejuk dan damai di ibu kota Jakarta pasca-Pileg dan Pilpres 2019 dengan jujur dan adil.
3. Berkontribusi secara aktif dan partisipatif dalam membangun masyarakat Jakarta yang toleran, sebagai bagian penting dalam pembangunan Indonesia.
4. Menggerakkan kesadaran sejarah bangsa Indonesia tentang peran penting pembangunan jati diri bangsa dan membangun serta menjaga kedaulatan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Membangkitkan kesadaran intelektual, kesadaran emosional dan kesadaran spiritual masyarakat Jakarta dalam memenangkan persaingan global dan mengkonstruk peradaban Indonesia dan dunia yang rahmatanlilalamiin.
Advertisement