Sukses

Petani Sumsel Ikhlas Ketika Lahannya Digarap untuk Tanggul Saluran Air

Petani bahkan tak meminta ganti rugi.

Liputan6.com, Jakarta Tanggul saluran air masih dalam proses pembangunan di Desa Sebubus, Air Kumbang Banyuasin, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Direktur Perluasan dan Perlindungan lahan (PPL) Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Indah Megawati pun meninjau pembuatannya. 

Dalam kunjungan tersebut, Indah Megawati didampingi koordinator Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) tingkat pusat dari TNI, yakni Brigjen Steve Parengkuan beserta Danrem, Dandim dan para Babinsa di wilayah tersebut.

Program Serasi Kementan memang telah menggandeng TNI untuk melakukan pendampingan dan pengawalan program tersebut. Terkait pembuatannya diketahui, sekitar 10 meter lahan produktif di kanan dan kiri sawah terkena pembuatan tanggul saluran air. Namun dalam hal ini, petani tak meminta ganti rugi. 

Salman, salah satu petani di Desa Sebubus mengatakan, dari 1.200 hektare (ha) lahan yang disiapkan untuk Serasi, saat ini pihaknya fokus di tiga titik dengan luasan 360 ha, dengan capaian sekiar 70 persen.

"Kami ikhlas demi kemajuan kami. Di luar pembuatan tanggul air, kami sudah masuk pada pembuatan jalan usaha tani sepanjang 8 kilometer," jelas Salman saat menerima kedatangan Direktur PPL Ditjen PSP Kementan, Senin (13/5).

Pengakuan serupa juga disampaikan Hendri Kuswoyo, Kepala Desa Telang Rejo, Muara Telang. Menurutnya, awalnya petani memang agak keberatan saat kawasannya diminta masuk program "serasi". Namun begitu tahu yang akan dibangun adalah infrastruktur pertanian, para petani langsung menyetujuinya.

Bahkan, demikian Hendri, sejak pencanangan Program Serasi Desember 2018, kini pihaknya sudah bisa menanam dua kali. "Saat ini saya sedang mencoba untuk tanam yang ketiga," jelas Hendri.

Mendengar ini yang kemudian bergembira adalah Direktur PPL, Kementan, Indah Megawati. Begitu pula Brigjen TNI, Steve Parengkuan selaku koordinator pusat untuk pendampingan dan pengawalan tata kelola air di lahan rawa ini agar petani bisa menaikan indeks pertanamannya dari semula setahun sekali bisa menjadi tiga kali.

"Bahwa ada persoalan, sebenarnya ini kan tinggal sinkronisasi saja," tegas Steve.

Sebelumnya, petani di kawasan Rawa Lebak ini mengeluhkan pompa air yang dibangun. Aliran airnya sering terhambat karena membuat jembatan pompa di sungai yang dalam kewenangan kementerian PUPR.

Untuk itu, sepulang ke Jakarta, Steve dan Indah Megawati akan melapor dan mendiskusikannya kepada pihak terkait. Steve juga berpesan kepada jajarannya di Palembang, mulai dari Danrem, Dandim hingga Babinsa untuk terus mengawal dan mengkoordinasikan pada masalah ini.

Program Serasi, menurut Dirjen PSP Kementan, Indah Megawati, usaha tata kelola air, petani kelak juga akan mendapatkan bantuan, tidak saja benih dan pupuk, tapi juga alat mesin pertanian.

"Berharap, dengan turutsertanya TNI dalam Program Serasi saat ini dapat mempercepat target kami, yakni 150 ribu hektar hingga akhir tahun 2019 ini," jelas Indah Megawati.

 

 

(*)