Sukses

Jokowi Belanja Buah untuk Berbuka di Pasar Badung Bali

Jokowi berbelanja buah-buahan untuk santapan berbuka puasa di Pasar Badung, Bali. Apa saja buah yang dibelinya?

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi berbelanja buah-buahan untuk santapan berbuka puasa di Pasar Badung, Bali. Apa saja buah yang dibelinya?

"Belanja banyak, buah-buahan saja untuk buka puasa, tadi ada salak, mangga, dan alpukat," kata Jokowi seperti dilansir Antara, Sabtu (18/5/2019).

Presiden tiba di pasar tersebut sekitar pukul 08.30 Wita dan langsung disambut oleh warga yang sebagian besar mengenakan pakaian tradisional Bali.

Kios tempat Jokowiberbelanja buah terletak di lantai 2 pasar tersebut. Presiden membeli dua pepaya, masing-masing seharga Rp 15 ribu dari pedagang bernama Made Warti.

Dia juga membeli mangga harum manis sebanyak 2 kilogram senilai Rp 50 ribu. Namun, dibayar dengan uang Rp 100 ribu kepada pedagang Ketut Wentan

"Ini untuk dimakan," ucap Jokowi.

Dia mengaku tidak ada keluhan mengenai harga saat berbelanja di Pasar Badung itu.

"(Harga) stabil, tidak ada keluhan, tadi saya ngecek itu dulu," tambah Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Soal Pasar Badung

Pasar Badung diresmikan pada 22 Maret 2019. Pasar tersebut mengalami kebakaran pada 29 Februari 2016 sehingga pemerintah daerah melakukan renovasi dengan memakan biaya Rp 1,45 miliar yang berasal dari dana tugas pembantuan APBN 2017 dan APBD 2018.

Bangunan pasar berlantai enam itu dilengkapi sejumlah fasilitas, layaknya di pasar modern, seperti Wi-Fi, eskalator, dan lift bagi pengunjung maupun barang.

Di beberapa sudut pasar juga dihiasi mural tentang aktivitas kegiatan di pasar. Mural-mural itu terlihat di dinding akses masuk dan keluar maupun dinding di tangga dan area lift,

Pasar juga terasa lapang. Kios-kios pedagang terlihat rapi dan ditempeli stiker-stiker QR code.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden RI Joko Widodo ditemani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Bali I Wayan Koster, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.