Liputan6.com, Bogor - Polisi meledakkan sejumlah rangkaian bom yang diamankan di kediaman terduga teroris E alias Abu Rafi alias Abah Jenggot. Pemusnahan bom atau disposal di lahan kosong kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu siang (18/5/2019).
Lokasi ini berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah terduga pelaku teroris. Ada pun bom yang dimusnahkan tim Gegana Polri berupa satu buah bom panci. Bahan peledak itu terbuat dari Nitrogliserin dalam bentuk cairan.
"Bom ini high explosive. Makanya kita musnahkan jauh dari permukiman," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Advertisement
Sementara enam bom pipa lainnya yang terbuat dari Tri Aceton Tri Peroxide (TATP) berbentuk kristal dibawa tim Densus 88. Sebelum diledakkan, salah satu anggota polisi menginformasikan lewat alat pengeras suara dari kendaraan agar pengguna jalan maupun masyarakat dan awak media untuk menjauh dari lokasi.
Menurut Dedi, bahan peledak berupa satu buah bom panci dan enam bom pipa ini ditemukan di rumah terduga teroris E saat penggerebekan pada Sabtu sore kemarin.
Selain bahan peledak, tim Densus 88 Antiteror juga menemukan sejumlah bahan-bahan untuk membuat bom high explosive beserta paku, dan alat-alat penunjang untuk meracik bom.
"Abah Jenggot ini sudah ahli meracik dan membuat bom explosive. Dia belajar membuat bom dari buku panduan," terang Dedi.
Pihak kepolisian akan menyelidiki asal bahan baku peledak itu. Diduga, pelaku membeli bahan baku untuk meracik bom tersebut dibeli di toko kimia. "Nanti kami akan mengarah kesana," ucap Dedi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bahayanya Bahan Peledak
Densus 88 Antiteror melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah yang dihuni terduga teroris E alias Abu Kafi alias Pak Jenggot di Jalan Nangewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Olah TKP melibatkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan penjinak bom (Jibom) Brimob Mabes Polri dibantu aparat Polres Bogor.
Sebanyak lima anggota dari tim Labfor terpantau sedang memeriksa kandungan bahan baku maupun bahan jadi peledak yang diamankan dari rumah pelaku yang kesehariannya merupakan juru parkir, Sabtu pagi (18/5/2019).
Sementara anggota Densus 88 dibantu personel Polres Bogor terlihat berjaga-jaga di seputar rumah Pak Jenggot. Sejumlah barang bukti yang diperiksa tim Labfor Polri antara lain peralatan pembuat bahan peledak, paku, buku panduan pembuatan bahan peledak.
Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap bahan peledak jenis Tri Aceton Tri Peroxide (TATP) berbentuk kristal dan Nitrogliserin dalam bentuk cairan.
Kedua jenis bahan peledak ini memiliki daya ledak sangat tinggi dan pernah ditemukan saat penggerebekan anggota teroris di Solo, Jawa Tengah pada 2012 lalu.
"Daya ledak Nitrogliserin separuh lebih tinggi dari bahan peledak TATP. Guncangan dan jangkauannya juga lumayan luas," ujar salah satu anggota Labfor Mabes Polri di lokasi kejadian.
Untuk meracik kedua bahan peledak ini membutuhkan peralatan yang memadai dan keahlian khusus. Diduga, terduga teroris E meracik bahan peledak tersebut belajar dari buku. Hal itu terbukti ditemukannya buku panduan meracik bom kedua jenis ini di rumah pelaku.
"Bahan peledak Nitrogliserin ini jika kena guncangan bisa meledak. Makanya sangat berbahaya sekali," ujar dia.
Advertisement