Sukses

Temui Peserta Aksi Demo Bawaslu, Titiek Soeharto Jadi Sorotan Massa

Titiek sempat mengajak beberapa pendemo berbicang-bincang. Tak cuma itu, Titiek juga meladeni para pedemo yang mengajak berswafoto.

Liputan6.com, Jakarta - Massa aksi unjuk rasa yang memprotes hasil penetapan Pilpres 2019 hingga malam ini masih bertahan di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Kondisi justru makin ramai, tampak Ketua Dewan pembina Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto ikut menghadiri aksi tersebut.

Pantauan di lapangan, politikus Partai Berkarya itu duduk di atas beton pembatas jalur trans Jakarta. Dia dikelilingi para pedemo. Kehadirannya menyedot perhatian para pendemo. 

Titiek sempat mengajak beberapa pendemo berbicang-bincang. Tak cuma itu, Titiek juga meladeni para pedemo yang mengajak berswafoto.

Titiek Soeharto datang mengenakan pakaian serba hitam. Kepalanya tertutup pasmina. Dia nampa meninggalkan kerumunan masa sekitar pukul 18.30 WIB. Titiek mengatakan, mau aksi damai menuntut kecurangan supaya di proses. 

"Jangan masuk kiri keluar kanan, jangan tidak didengarkan. Inikan negara hukum, demokrasi, tapi kok orang bicara sedikit saja dituduh makar, ditangkepin. Saya prihatin lah sama negara ini," ujar dia.

Titiek sempat menyoroti banyaknyapersone polisi yang mengawal para pendemo. Padahal menurutnya aksi tersebut merupakan aksi damai. 

"Saya disini menyambangi teman-teman yang ikut aksi damai ini. Mereka datang dari penjuru tanah air walaupun dicegat-cegat. Mereka cuma mau aksi damai. Tapi kok disambut sama polisi-polisi. Kita ini di pres," ucap dia.

 

2 dari 2 halaman

Alihkan Jalur

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melakukan pengalihan arus lalu lintas atau rekayasa di sekitar Gedung Kantor Pemilihan Umun (KPU) Jakarta Pusat. Pengalihan arus dilakukan selama 2 hari.

"Betul, rekayasa lalu lintas di KPU berlaku 2X24 jam terhitung sejak hari ini," kata Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Muhammad Nasir saat dikonfirmasi, Selasa (21/5/2019).

Nasir menyebut, rekayasa lalu lintas ini berlaku pada Selasa 21 Mei hingga Rabu 22 Mei. Namun, tak menutup kemungkinan akan diperpanjang apabila aksi unjuk rasa berlangsung lama.

"Setelah tanggal 22 kita melihat kondisi situasional. Kalau nanti masih ada unjuk rasa, rekayasa lalu lintas akan dilakukan lagi," kata Nasir.