Sukses

Kala Penumpang KRL Terkunci di Stasiun Tanah Abang Gara-Gara Kerusuhan

Suasana mencekam di luar stasiun terlihat jelas. Para demonstran tidak sedikit yang memilih berlarian ke dalam komplek stasiun dan masuk ke dalam peron.

Liputan6.com, Jakarta - Suara letusan senapan gas air mata berbalas pekik demonstran terdengar dari dalam Stasiun Tanah Abang. Para penumpang yang hendak keluar stasiun terpaksa tertahan sejak pagi.

Hingga pukul 09.45 WIB, suasana di luar Stasiun Tanah Abang masih mencekam. Salah seorang penumpang, Ilham, menuturkan dia terjebak di dalam stasiun sejak pukul 07.15 WIB.

"Mau pesan ojek online tapi jaraknya jauh-jauh, di luar masih rusuh," kata Ilham saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (22/5/2019).

Suasana mencekam di luar stasiun terlihat jelas. Para demonstran tidak sedikit yang memilih berlarian ke dalam kompleks stasiun dan masuk ke dalam peron.

Karena suasana makin mencekam, Ilham memilih tidak dulu keluar. Hingga akhirnya sekitar pukul 08.30 WIB, pihak stasiun menutup stasiun dan tidak dioperasikan sementara waktu.

"Semua penumpang yang mau turun di Tanah Abang diminta turun di Stasiun Duri," kata Ilham.

Sementara itu, beberapa kelompok massa yang disinyalir hendak ke lokasi demonstrasi di kawasan Thamrin diminta kembali dan tidak diperkenankan keluar oleh Polisi Khusus Kereta Api atau Polsuska.

Penumpang lainnya, Shinta Sinaga mengatakan berdasarka informasi pihak stasiun melalui pengeras suara bahwa kereta yang menuju Tanah Abang ditutup.

"Di peron diumumkan kareta Jatinegara mau datang, tapi begitu tiba di Stasiun Duren Kalibata diumumkan hanya sampai Stasiun Manggarai," kata Shinta.

"Plang Jatinegara yang biasa ada di gerbong depan dicopot," dia menambahkan.

Akibat perubahan ruter tersebut, kereta mengalami keterlambatan. Dia menuturkan, di Stasiun Tebet kereta berhenti selama 15 menit, dan Cawang berhenti 10 menit.

"Arah jakot diumumkan normal, tapi terdampak kereta arah tanah abang, jatinegara, duri karena cuma sampai Manggarai," kata Shinta.

2 dari 2 halaman

Tanah Abang Ditutup Sementara

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melarang para penumpang dan calon penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line keluar stasiun Tanah Abang, di akses menuju Jatibaru dan Petamburan.

Penyebabnya, kondisi keamanan di wilayah sekitar Tanah Abang masih memanas akibat adanya kericuhan antara massa aksi dan aparat kepolisian.

Sejumlah petugas KCJ dan petugas keamanan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu, berteriak dan menggunakan pengeras suara memperingatkan para penumpang kereta untuk beralih ke stasiun lain yang lebih aman.

"Akses yang dibuka hanya di utara stasiun, tetapi kami peringatan untuk tetap beralih ke stasiun lain untuk menghindari kerusuhan di luar sana," kata petugas stasiun melalui pengeras suara seperti dikutip Antara.

Sejumlah calon penumpang dari kedua akses tersebut, Jatibaru dan Petamburan berlarian di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) masuk menuju ke stasiun sambil menutupi mata mereka karena terdampak gas air mata.

"Kerusuhan sudah semakin dekat stasiun," kata salah satu penumpang sambil menutup matanya yang terdampak gas air mata.

Sementara itu, dari Stasiun Tanah Abang tampak kepulan asap hitam di sejumlah titik di kawasan Cideng.