Sukses

Polisi Cek Kebenaran Informasi 6 Korban Tewas Kerusuhan Versi Anies

Keenam korban tersebut dirawat di sejumlah rumah sakit, di antaranya RS Tarakan, RS Pelni, RS Budi Kemuliaan, RS Angkatan Laut Mintoharjo, dan RSCM.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya tengah mengecek kabar adanya 6 korban tewas akibat kerusuhan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Polri hingga kini belum bisa memastikan apakah ada korban tewas dalam insiden dini hari tadi.

"Sudah saya sampaikan. Kita dan TNI akan melakukan pengecekan," ucap Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Saat ditegaskan apakah informasi tersebut benar adanya? Dia hanya menuturkan akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Sudah saya sampaikan, kita akan cek," jelas Iqbal.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.

Dia mengaku, mendapat informasi mengenai jumlah korban tewas akibat bentrok yang terjadi di sekitar gedung Bawaslu pada Rabu (22/5/2019) dini hari.

"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal," kata Anies di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bantahan Dinkes

Anies menambahkan, keenam korban tersebut dirawat di sejumlah rumah sakit, di antaranya RS Tarakan, RS Pelni, RS Budi Kemuliaan, RS Angkatan Laut Mintoharjo, dan RSCM.

"Jadi, ada sekitar 200 an orang luka luka per jam 09.00 WIB," ucap dia.

Sementara Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab dari enam korban tewas tersebut. Untuk korban luka-luka, diduga karena tertembak peluru karet.

"(Korban meninggal) diagnosa kita belum dapet. (Korban luka) sejauh ini kami lihat di RS Tarakan memang peluru karet," kata Widyastuti.