Liputan6.com, Jakarta - Situasi di Petamburan, Jakarta Pusat, sempat memanas sekitar pukul 21.30 WIB, Rabu (22/5/2019). Kondisi memanas karena ada bentrok antara perusuh dengan warga sekitar Asrama Brimob, Petamburan.
Namun, situasi ini hanya berlangsung beberapa menit setelah polisi melerai keduanya.
Pengamatan Merdeka, massa sempat melontarkan petasan. Setidaknya, tiga kali letusan petasan terdengar.
Advertisement
Massa juga membakar ban di tengah jalan.
Pada saat itu juga, lampu penerangan jalan di Petamburan padam.
Sebelumnya, polisi menangkap total 257 perusuh di beberapa titik Aksi 22 Mei, yaitu di depan Bawaslu, Tanah Abang, dan Slipi. Polisi menduga kuat mereka merancang skenario bentrok berdasarkan bukti-bukti yang didapat.
Dugaan ini didapat dari amplop-amplop berisi uang yang ditemukan di masing-masing tersangka. Amplop tersebut sudah tertulis nama masing-masing orang yang terlibat demonstrasi dan bentrokan.
"Ini ada yang menyuruh, men-setting kegiatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (22/5/2019).
Polisi juga menemukan uang tunai senilai Rp 5 juta. Uang ini diduga untuk operasional aksi. "Uang yang diamplop untuk perorangan, sementara yang Rp 5 juta untuk operasional," ujar Argo.
Temuan lain adalah, polisi menemukan percakapan para perusuh melalui aplikasi WhatsApp yang berisi pertemuan di Masjid Sunda Kelapa.
"Mereka bertemu beberapa orang di sana dan sekarang sedang dicari," ujar Argo.
Dalam pertemuan tersebut, para perusuh ini sudah merancang aksi menyasar asrama Brimob di Petamburan.
"Sudah ada bukti rekamannya," ujar Argo.
Â
Reporter: Nur Habibie
Â