Sukses

Situasi Mulai Kondusif, Stasiun Tanah Abang dan Palmerah Kembali Beroperasi

Kerusuhan 22 Mei yang terjadi di Jakarta menyebabkan Stasiun Tanah Abang dan Palmerah sempat ditutup.

Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan 22 Mei yang terjadi di Jakarta menyebabkan Stasiun Tanah Abang dan Palmerah sempat ditutup. Namun, pada Kamis (23/5/2019) pagi situasi mulai kondusif dan perjalanan kereta rel listrik (KRL) pun normal kembali.

Stasiun Tanah Abang dan Palmerah yang sempat ditutup kini telah beroperasi kembali. Penumpang KRL sudah dapat naik atau turun di stasiun tersebut.

"#RekanCommuters #InfoLintas Kami informasikan untuk rute perjalanan KRL Bogor/Angke/Jatinegara dan Rangkasbitung/Tanah Abang perjalanan KA normal kembali. Stasiun Tanah Abang dan Palmerah sudah dapat melayani naik/turun penumpang," tulis akun Twitter resmi PT Kereta Commuter Indonesia, @CommuterLine.

Meski begitu, penumpang tetap diimbau untuk tetap memperhatikan informasi dari petugas. "Kami imbau untuk tetap memperhatikan intruksi dan informasi dari petugas."

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Penumpang Terkunci

Suara letusan senapan gas air mata berbalas pekik demonstran terdengar dari dalam Stasiun Tanah Abang pada Rabu 22 Mei. Para penumpang yang hendak keluar stasiun terpaksa tertahan sejak pagi.

Hingga pukul 09.45 WIB, suasana di luar Stasiun Tanah Abang masih mencekam. Salah seorang penumpang, Ilham, menuturkan dia terjebak di dalam stasiun sejak pukul 07.15 WIB.

"Mau pesan ojek online tapi jaraknya jauh-jauh, di luar masih rusuh," kata Ilham saat berbincang dengan Liputan6.com.

Suasana mencekam di luar stasiun terlihat jelas. Para demonstran tidak sedikit yang memilih berlarian ke dalam kompleks stasiun dan masuk ke dalam peron.

Karena suasana makin mencekam, Ilham memilih tidak dulu keluar. Hingga akhirnya sekitar pukul 08.30 WIB, pihak stasiun menutup stasiun dan tidak dioperasikan sementara waktu.

"Semua penumpang yang mau turun di Tanah Abang diminta turun di Stasiun Duri," kata Ilham.