Sukses

Santri dan Pemuda Aceh Minta Polri Tindak Tegas Dalang Rusuh 22 Mei

Aliansi Santri, Pemuda dan Mahasiswa Aceh untuk Kedamaian dan Persatuan Indonesia mengutuk siapa pun aktor intelektual dan pelaku kerusuhan 22 Mei di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Aliansi Santri, Pemuda dan Mahasiswa Aceh untuk Kedamaian dan Persatuan Indonesia mengutuk siapa pun yang menjadi aktor intelektual dan pelaku kerusuhan 22 Mei di Jakarta.

Aksi tersebut, dinilai telah menodai bulan suci Ramadan.

Dia pun menyerukan seluruh elemen masyarakat dan elit untuk menghormati proses demokrasi yang serang berlangsung dan menjaga kesucian Ramadan.

"Mendukung sepenuhnya TNI-Polri untuk menindak tegas pelaku kerusuhan dan aktor intelektual dibalik upaya anarkisme," ujar Aliansi Santri, Pemuda dan Mahasiswa Aceh untuk Kedamaian dan Persatuan Indonesia Miswar melalui keterangan tertulis, Kamis (23/5/2019).

Miswar menegaskan mendukung semangat TNI-Polri dalam menjaga NKRI berdasarkan pancasila UUD 1945.

2 dari 2 halaman

300 Orang Ditangkap

Sampai saat ini polisi telah mengamankan sekitar 300 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan di sejumlah tempat di Jakarta pada 21-22 Mei 2019. Sebanyak 300 orang ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Hingga saat ini ke-300 tersangka tersebut masih diperiksa secara intensif.

"Ya (semua) sudah sebagai tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya, kemudian di Polres Jakarta Barat dan ada yang di pusat juga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Dedi mengatakan, saat ini pihaknya tengah memilah dan mengklarifikasi peran masing-masing orang ini di lapangan. Pihaknya memilah siapa saja yang bertugas sebagai koordinator lapangan maupun aktor intelektual.

Termasuk juga memilah barang bukti yang ditemukan oleh aparat keamanan di lapangan dan menelusuri apakah ada pemasok barang-barang temuan tersebut.

Dari sejumlah lokasi kerusuhan, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa uang dalam pecahan rupiah maupun dolar, bom molotov, benda-benda tajam, senjata tajam seperti parang, celurit, dan petasan berbagai ukuran.

"Semuanya didalami, termasuk kendaraan juga didalami oleh penyidik. Biar pemeriksaan tuntas dulu. Sesuai dengan hasil pemeriksaan itu, pemilahan nanti akan ketemu sesuai dengan peran masing-masing dalam suatu desain kerusuhan yang mereka lakukan," jelasnya.