Sukses

3 Hari Pascakerusuhan 22 Mei, Tanah Abang Mulai Meriah

Kegiatan jual beli di Pusat Grosir Tanah Abang sempat ditutup selama dua hari saat kericuhan terjadi pada tanggal 22 dan 23 Mei.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas jual beli di Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, khususnya di Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) dan Jembatan Metro, Sabtu (25/5/2019) pagi mulai meriah, pedagang dan pembeli sudah memulai berdatangan sejak pukul 05.00 WIB.

"Hari ini sudah kondusif, tidak ada kekhawatiran lagi, pedagang dan pembeli sudah mulai datang pukul 05.00 WIB," kata Manager General Affair (GA) pusat grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Arif Budi kepada Antara, Sabtu (25/5/2019).

Kegiatan jual beli di Pusat Grosir Tanah Abang sempat ditutup selama dua hari saat kericuhan terjadi pada tanggal 22 dan 23 Mei. Pada tanggal 24 Mei pertokoan hanya berani buka sampai setengah hari.

Normalnya aktivitas di PGMTA dan Jembatan Metro beroperasi dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Tetapi, Jumat kemarin toko beroperasi hanya sampai pukul 13.00 WIB atau setengah hari.

Pembatasan operasional ini sebagai langkah antisipasi bila terjadi kericuhan susulan. Di lokasi juga petugas keamanan masih berjaga.

Seiring dengan kondusifnya situasi di Jakarta, pedagang di Tanah Abang mulai beraktivitas normal seperti biasa dan memanfaatkan jual beli yang meningkat menjelang Lebaran Idul Fitri.

"Kita berharap aktivitas jual beli di Tanah Abang back to normal (kembali normal)," kata Arif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Rugi Besar

Sebelumnya, Arif mengatakan selama tutup dua hari akibat kericuhan 22 Mei 2019, PGMTA dan Jembatan Metro mengalami kerugian sangat besar.

"Wah bukan banyak lagi, bayangkan, di Metro saja karena kami grosir satu toko kalau buka bisa dapat pemasukan Rp 100 juta hingga Rp 200 juta dalam sehari, apa lagi satu Pasar Tanah Abang?," kata Arif.

Jumlah toko yang ada di Metro Tanah Abang mencapai 4.000 toko, belum lagi toko yang ada di Blok A dan Blok B pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara.

Keramaian di Pasar Tanah Abang terlihat seperti di PGMTA dan Jembatan Metro, pedagang dan pembeli sibuk bertransaksi. Begitu juga arus lalu lintas di depan pusat perbelanjaan tersebut.

Selain itu petugas porter (kuli angkut) di Tanah Abang juga sibuk mengangkut dan mengikat belanjaan milik pelanggannya yang dikemas dari goni plastik berukuran besar dengan berat sekitar 50 kg.

Pembeli yang datang berasal dari berbagai daerah seperti Bogor hingga Sumatera.

Berbagai akses menuju Tanah Abang telah beroperasi normal seperti angkutan umum (angkot), taksi, bajaj, TransJakarta, dan kereta rel listrik (KRL).

Menurut Rudi (58) petugas keamanan PGMTA situasi hari ini sudah normal kembali seperti hari-hari sebelum kericuhan terjadi.

"Situasi hari ini sudah seperti hari-hari biasa kayak sebelum kericuhan. Normal lagi, sudah kondusiflah," kata Rudi yang sudah bertugas dari jam 07.00 WIB.