Liputan6.com, Jakarta Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, membenarkan mobil ambulans yang disita Polda Metro Jaya saat kerusuhan 22 Mei 2019 milik partainya. Namun dia tidak mengetahui mengapa ambulans tersebut bisa diisi batu.
"Itu ambulans itu memang punya kami. Punya Partai Gerindra tapi permasalahnnya kami tidak mengetahui kenapa ambulans itu bisa hadir dan datang di demonstrasi di depan Bawaslu itu yang kita tidak tahui," kata Andre di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5/2019).
Andre menegaskan partainya tidak mengetahui mengapa ada batu dalam ambulans tersebut. Karena itu, Gerindra akan melakukan investigasi terkait kejadian tersebut.
Advertisement
"Apalagi saya mendengar pengakuan supir dan juga pengurus partai enggak tau tiba-tiba sudah ada batu diambulance itu nah ini harus di investigasi. Kita harus bongkar jangan sampai ini memojok-mojokan Partai Gerindra," ungkapnya.
Terkait temuan uang dalam ambulans, Andre belum bisa memastikan itu siapa pemiliknya. Namun, dia menduga, bisa saja itu uang makan milik supir ambulans itu.
"Sejuta lima ratus itu untuk apa bro, emang bisa untuk makar? Coba sejuta 500 itu untuk apa bisa untuk makar? mangkanya kita jangan framing ya sekali lagi jangan framing jilid dua mari kita buktikan saja secara terbuka jangan framing jilid dua," ucapnya.
Diketahui, Polisi mengamankan sebuah ambulans berlogo partai yang disebut membawa batu dan sejumlah uang dalam aksi kemarin. Ambulans tersebut kini telah berada di Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penjelasan PT Arsari Pratama
Berdasarkan keterangan lima orang tersangka yang diamankan, mobil itu milik perusahaan PT Arsari Pratama.
Menanggapi hal ini, Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak terkait dengan mobil ambulans berlogo Gerindra yang saat ini diamankan polisi saat kerusuhan 22 Mei 2019.
Apalagi, kata dia, terkait urusan masa berlaku STNK yang sudah habis setahun lebih.
"PT Arsari hanya menyumbang mobil tersebut untuk keperluan medis kepada Kesira (Kesehatan Indonesia Raya)," ujar Daniel Poluan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, 23 Mei 2019.
"Intinya PT Arsari membeli aset dan pinjam pakai kan ke Kesira. Dan Kesira mendistribusikan ke DPC-DPC untuk program pelayanan kesehatan," imbuhnya.
Untuk itu ia menegaskan, jika mobil ambulans itu digunakan bukan untuk keperluan medis, maka PT Arsari tidak bertanggung jawab.
"Kami tegaskan, tanggung jawab penggunaan, pemakaian dan pembayaran pajak kendaraan dibebankan ke pengguna atau yang pihak dikuasakan," tegasnya.
Daniel juga mengungkapkan bahwa sumbangan mobil pelayanan kesehatan bernomor polisi B 9686 PCF tersebut diberikan sudah sejak lama.
"Kami juga tidak ingat kapan mobil itu disumbangkan. Pokoknya sudah lama banget. Dan sekali lagi, itu untuk pelayanan medis," tandas Daniel Poluan.
Advertisement