Liputan6.com, Bali Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerja sama dengan Yayasan Kesenian Bali menyelenggarakan pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) di Balai Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Sabtu (25/5/2019). Ratusan warga masyarakat dari berbagai desa di wilayah Tangkas, termasuk para pemangku adat serta pecalang, memenuhi Balai Desa Tangkas untuk menyaksikan sosialisasi yang disampaikan lewat tradisi prembon dengan penyanyi asli Bali, I Kadek Arimbawa, ini.
Dalam sambutannya, Arimbawa mengatakan bahwa seni budaya adalah alat pemersatu bangsa. Menurutnya, masyarakat di Kecamatan Klungkung sangat majemuk, hampir semua penganut agama ada di sini tetapi tetap rukun. Dirinya pun berharap sosialisasi Empat Pilar MPR RI dapat semakin meningkatkan persatuan.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Setjen MPR, Siti Fauziah, mengatakan bahwa selain sebagai salah satu metode Sosialisasi Empat Pilar, seni budaya juga bertujuan melestarikan seni budaya tradisional. Selain itu, seni budaya pada dasarnya juga mengandung tuntunan.
Advertisement
“Sehingga seni budaya bukan hanya sebagai tontonan, tapi juga menjadi tuntunan,” ujarnya.
Sementara itu, Pemangku Adat Tangkas, I Kadek Purnama, dalam sambutanya menyampaikan bahwa desa Tangkas sempat hancur dan hilang ketika gunung Agung meletus pada 1963. Namun, berkat persatuan, masyarakat desa Tangkas yang terdiri dari enam Banjar Adat itu berhasil membangun kembali desa seperti sekarang ini.
"Terima kasih MPR RI yang telah mengadakan pagelaran seni budaya di desa Tangkas ini. Semoga seluruh penonton dapat menjadikan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI sebagai tuntunan kehidupan sehari-hari," ucapnya.
Semakin larutnya malam, penonton pentas seni budaya di Klungkung ini tak beranjak dari tempat duduknya. Sejumlah penyanyi Bali serta lawak diantaranya Putri Bulan, Yan Srikandi, Golek, Topok, Sukama, dan Gek tetap setia menghibur masyarakat hingga penghujung acara.
(*)