Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji yang tiba di Arafah pada 8 Dzulhijjah pada waktu siang hari, tahun ini akan mendapatkan layanan makan. Ketentuan ini tertuang dalam kontrak katering di Masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Kontrak kerja sama layanan katering itu ditandatangani pada Minggu (26/5/2019) ini, antara Kantor Urusan Haji (KUH) dengan Muassasah Asia Tenggara. "Tahun ini, jemaah yang tiba siang hari di Arafah seluruhnya akan diberikan makan siang," tegas Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dalam keterangannya.
Baca Juga
"Muassasah akan memberikan layanan katering untuk 55 maktab dari 73 maktab. Sisanya tugas layanan katering diberikan kepada Muta'ahidin atau perusahaan yang ditunjuk," sambungnya.
Advertisement
Jemaah haji Indonesia diberangkatkan secara bertahap menuju Arafah sejak 8 Dzulhijjah pagi. Karenanya, tidak sedikit jemaah haji yang sudah berada di Arafah pada siang hari.
"Secara keseluruhan, jemaah haji Indonesia akan mendapat 16-17 kali makan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," papar Sri Ilham.
Menurut Sri Ilham, setiap jemaah haji Indonesia akan mendapat air minum selamat datang sebanyak tiga botol (@600ml) saat tiba di Arafah. Layanan katering diberikan mulai 8-9 Zulhijjah sebelum jemaah berangkat ke Muzdalifah.
"Mulai tahun ini, Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan untuk memberikan makanan siap saji di Arafah. Jemaah haji akan mendapatkan makanan siap saji pada 8 Zulhijjah siang hari dan 9 Zulhijjah malam hari," tuturnya.
Â
Makanan Ringan
Saat akan berangkat menuju Muzdalifah, lanjut Sri Ilham, jemaah akan mendapatkan paket snack yang dibagikan di Arafah. Untuk katering di Mina, layanananya akan diberikan dari 10-13 Zulhijjah.
"Katering diberikan tiap pagi, siang, dan malam. Khusus tanggal 13 Zulhijjah, layanan katering di Mina hanya sampai makan siang karena jemaah akan kembali ke hotel di Makkah," jelasnya.
Seperti tahun lalu, lanjut Sri Ilham, selama di Makkah, jemaah haji Indonesia mendapatkan 40 kali layanan katering, berupa makan siang dan malam. Selain itu, jemaah juga akan mendapatkan layanan tambahan berupa satu paket kelengkapan konsumsi dan snack pagi.
"Snack pagi dibagikan bersamaan dengan distribusi makan malam," ujarnya.
"Paket kelengkapan konsumsi diberikan paling lambat dua hari setelah jemaah tiba di hotel Makkah," tandasnya.
Advertisement
Bagasi Jemaah Haji Indonesia Akan Diangkut hingga Hotel
Pada tahun ini, jemaah haji Indonesia tidak perlu lagi mengurus bagasinya saat tiba di Bandara Arab Saudi, baik Madinah maupun Jeddah. Ini karena sejak dari pengurusan bea cukai, bagasi jemaah akan diurus langsung Maktab Wukala Almuwahhad dan diantar sampai hotel jemaah.
"Ahamdulillah, pada 25 Mei 2019, telah ditandatangani kontrak angkut bagasi jemaah haji dari Bandara Arab Saudi langsung ke hotel jemaah. Kontrak ditandatangani pihak Kantor Urusan Haji (KUH) dengan Maktab Wukala Almuwahhad," terang Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, mengutip keterangan Kemenag, Minggu (26/5/2019).
Sebagai tindak lanjut, Maktab Wukala dan Kemenag akan menyusun SOP bersama untuk penanganan bagasi jemaah haji di bandara. "Kita akan menempatkan petugas khusus di dalam gate (pintu) bandara untuk memastikan bagasi terangkut semua ke hotel jemaah," ujar Sri Ilham.
Menurut dia, bagasi jemaah akan diangkut dengan kendaraan box khusus. Pada mobil tersebut akan dipasang alat tracking untuk memudahkan penelusuran.
"Apabila ada koper jemaah yang hilang di bandara dan dalam perjalanan, maka akan diberikan asuransi USD 100," tuturnya.
Seperti tahun lalu, musim haji tahun ini, semua koper jemaah juga harus diberi tanda yang jelas, termasuk mencantumkan nama hotel. Hal ini, kata Sri Ilham, untuk memudahkan pihak Maktab Wukala dalam mengelompokkan dan mengirimkannya ke hotel jemaah.
Â