Liputan6.com, Jakarta - Usai pencoblosan 2019, isu tak sedap menerpa Partai Golkar. Muncul desakan percepatan musyawarah nasional (Munas) karena perolehan suara merosot tajam. Dikabarkan 25 DPD I Golkar se-Indonesia telah melakukan konsolidasi untuk menentukan langkah percepatan Munas.
Plt Ketua Golkar Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengaku baru mengetahui kabar tersebut. "Sampai sekarang Bali juga nggak ada diajak komunikasi," katanya di Denpasar, Selasa (28/5/2019).
Baca Juga
Damer menghargai adanya wacana tersebut. Hanya saja, Golkar Bali ingin melakukan Munas jika sesuai dengan AD/ART. “Boleh ada (Munas), tapi kita harus pastikan benar gak 25 DPD itu. Untuk Munas ada mekanismenya di AD/ART”,tegasnya.
Advertisement
Damer meminta semua pihak menahan diri terkait wacana-wacana yang kontraproduktif. Pasalnya, saat ini Golkar masih dalam suasana Pileg 2019. Ia juga mengatakan, Golkar Bali bersyukur terhadap perolehan 85 kursi di DPR RI. Apalagi Golkar memperoleh kursi tersebut di saat kondisi partai yang tidak stabil di seluruh Indonesia.
“Kita sih saat ini fokus Pileg saja, memang kemarin 85 kursi ini kami sangat syukuri. Apalagi delam kondisi terombang-ambing partai ini,” ujarnya.
Pihaknya menyatakan bahwa Golkar Bali tidak perlu Munas dipercepat karena prestasi Bapak Airlangga saat ini sudah sangat bagus. “Airlangga mampu mensolidkan Golkar, dimana Pak ARB, Pak Akbar Tanjung, Pak JK, dan Pak Agung Laksono kompak terjun kemasyarakat untuk Golkar, dan juga pertama kali Golkar menang Pilpres” tegasnya.
Ketua Korwil Bali-Nusra DPP Golkar ini mengatakan, perolehan yang dicapai di masa kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP ini sebagai prestasi. Pasalnya, banyak lembaga survei yang sebelumnya justru meramalkan Golkar mendapat satu digit di Pileg ini.
“Bisa dibilang prestasi, kan orang menyaksikan Golkar mendapat dua digit, bahkan lembaga survei mengatakan Golkar mendapat satu digit, tapi dalam satu tahun kita rebound,” Paparnya.
“Kalau dalam kondisi biasa-biasa saja sih menurun dari 91 ke 85 kursi, tapi dalam kondisi terpuruk ini kan beda orang yang bekerja dalam 5 tahun dengan 1.5 tahun,” imbuhnya.
Sebelumnya, politikus Golkar yang juga salah satu inisiator Munas dipercepat, Azis Samual menyebut, pertemuan sudah mengerucut ke jadwal percepatan Munas.