Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan, Islam adalah agama yang antikekerasan dan anarkisme. Kesimpulan ini adalah hasil pengkajian Ramadan Muhammadiyah tahun 2019 dengan tema Risalah Pencerahan.
"Islam agama yang menyebarkan damai, perdamaian. Agama yang menyebarkan nilai-nilai toleransi. Juga Islam antikekerasan, anti anarkisme, dan sebagainya," tukas Haedar di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Baca Juga
Dia pun mengajak seluruh warga Muhammadiyah dan umat Islam untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islam pencerahan. Yaitu dalam persyarikatan, kehidupan keumatan, dan kebangsaan.
Advertisement
Menurutnya, Islam adalah agama yang mencerahkan kehidupan. Baik dalam hubungannya dengan Allah, serta melahirkan ihsan pada kemanusiaan. Selain itu, Islam juga menyebarkan tradisi membaca (iqra).
"Islam yang menyebarkan tradisi iqra, agar warga Muhammadiyah, umat Islam dan bangsa ini punya nalar iqra, tradisi ilmu, cerdas, dan menjadi ulil albab," tutur Haedar.
"Nilai ini, Muhammadiyah sudah merintis sejak berdiri sampai sekarang. Tapi masih jauh perjalanan itu," lanjut dia.
Menjaga Lisan
Haedar menambahkan, agama Islam juga mengajarkan bagaimana menjaga lisan. Bahkan, Islam juga mengajarkan bagaimana menjaga tulisan di zaman maraknya media sosial.
"Itu harus kita praktikan, orang Islam itu kalau berkata, berujar, harus dipikir dengan seksama. Mana yang benar, mana yang salah," ucapnya.
"Bahkan dalam kehidupan kolektif, kebenaran itu tidak cukup kebenaran dalam menurut kita sendiri, perlu didialogkan, perlu dimusyawarahkan. Sehingga yang keluar itu adalah kesepakatan," Haedar mengakhiri.
Â
Advertisement