Sukses

Terminal Kalideres Tambah Enam Kamera Pengawas Selama Mudik Lebaran

Selain untuk pengawasan, kamera pengawas (CCTV) juga membantu memetakan rekayasa lalu lintas bus di dalam terminal.

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Terminal Kalideres menambah enam unit kamera pengawas (CCTV) untuk memaksimalkan pengaturan aktivitas mudik pada libur lebaran 2019.

Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen mengatakan, total CCTV yang sudah terpasang mencapai 32 unit.

Selain untuk pengawasan, penambahan CCTV juga membantu kepala terminal beserta jajaran untuk memetakan rekayasa lalu lintas bus. Pengaturan lalu lintas di area dalam penting dilakukan karena luas Terminal Kalideres cukup sempit dibandingkan dengan terminal lain.

"Luas Terminal Kalideres sekitar tiga hektare, tidak seluas terminal lain misalnya Pulo Gebang dan Kampung Rambutan yang mencapai 18 hektare," kata Revi seperti dilansir dari Antara, Sabtu (1/6/2019).

Revi dan jajarannya pun memanfaatkan CCTV untuk memantau kendaraan yang terlalu lama berhenti. Sehingga pengaturan bus bisa lebih mudah dilakukan.

"Apabila ada kendaraan yang terlalu lama berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, petugas dapat segera memantau via CCTV dan menangani masalah tersebut," ucap Revi.

Adanya CCTV, juga dapat memetakan posisi petugas, serta titik kepadatan tertentu yang perlu mendapat penanganan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Ditutup untuk Kendaraan Pribadi

Terminal Kalideres sempat ditutup untuk kendaraan pribadi pada siang hingga sore hari karena areal dalam telah penuh dengan bis dalam kota, bus antar kota dan antar provinsi (AKAP), Transjakarta, serta ribuan penumpang.

Revi mengatakan, penutupan itu hanya bersifat sementara tergantung dengan situasi kepadatan di areal dalam terminal.

Alhasil, penumpang yang datang ke terminal menumpang mobil pribadi harus turun di depan pintu masuk, dan jalan ke areal parkir bus.

Dari 29-31 Mei per pukul 13.00 WIB, total penumpang yang berangkat dari Terminal Kalideres mencapai 7.948 orang.

Ribuan penumpang itu diberangkatkan ke beberapa kota di Pulau Sumatera dan Jawa dengan menumpang 648 bus.