Sukses

PBNU Ucapkan Belasungkawa Atas Wafatnya Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono wafat saat menjalani perawatan medis di National University Hospital, Singapura pada pukul 11.50 waktu setempat atau 10.50 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono. Mantan Ibu Negara itu meninggal dunia di Singapura, siang tadi.

"Atas nama seluruh warga Nahdlatul Ulama, saya mengucapkan innalillahi wainnailaihi rojiun atas wafatnya Ibu Ani Yudhoyono," ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj seperti dilansir Antara, Sabtu (1/6/2019).

Menurut Said, Ani telah sabar dan tabah menghadapi penyakit yang dideritanya dalam waktu yang cukup lama.

"Semoga Allah menerima amal saleh Ibu Ani, mengampuni khilafnya, dan menempatkan arwahnya di surga yang penuh nikmat dan rahmat-Nya," ucap Said Aqil.

Ani Yudhoyono wafat saat menjalani perawatan medis di National University Hospital, Singapura. Ani Yudhoyono dikabarkan meninggal dunia pada pukul 11.50 waktu Singapura atau 10.50 WIB.

Wanita kelahiran Yogyakarta, 6 Juli 1952 itu meninggal dunia di usianya ke 66 tahun setelah berjuang melawan kanker darah yang ia derita. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dimakamkan di TMP Kalibata

Saat ini jenazah Ani Yudhoyono dalam perjalanan menuju Tanah Air. Rencananya, setiba di Tanah Air pada Minggu besok, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

"Insyaallah besok, ba'da Zuhur, jenazah akan dimakamkan di TMP Kalibata," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa dalam jumpa pers di Singapura mewakili keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sabtu (1/6/2019).

Ani Yudhoyono mengalami sakit kanker darah kurang lebih selama empat bulan. Ani sempat menjalani perawatan intensif di Singapura sejak 2 Februari 2019.