Sukses

Kado Pernikahan Istimewa dari Sang Ayah untuk Ani Yudhoyono

Tidak hanya melihat sang ayah memotret, namun Ani pun kerap melihat ayahnya mencuci foto hasil pemotretan di kamar gelap. Rupanya, dari proses tersebut membuat mulai jatuh cinta pada dunia fotografi.

Liputan6.com, Jakarta - Ani Yudhoyono telah berpulang kepada yang maha kuasa. Namun, jejak karyanya tetap terpatri, khususnya karya fotografi. Lalu, bagaimana Ibu Negara Presiden ke-6 RI ini mengenal dunia lukis cahaya?

"Saya mengenal fotografi dari ayah saya (Sarwo Edhi)," ujar pemilik nama lengkap Kristiani Herrawati ini, saat berbicang dengan Kompas dalam perjalanan kereta api menuju Pekalongan, Jawa Tengah, Senin 3 Oktober 2011.

Hal itu terungkap dalam Sisi Lain Istana -Dari Zaman Bung Karno Sampai SBY- karya wartawan Senior J Osdar. Adap

Sang ayah, kata Ani, selalu memotret ketika ada acara-acara kumpul keluarga, "Misalnya waktu lebaran," ujar Ani dalam perbincangan tersebut.

Tidak hanya melihat sang ayah memotret, namun Ani pun kerap melihat ayahnya mencuci foto hasil pemotretan di kamar gelap. Rupanya, dari proses tersebut membuat mulai jatuh cinta pada dunia fotografi.

"Mencuci film dalam larutan tertentu itu menarik hati saya. Membuat dari yang tidak ada menjadi ada. Dari yang tidak ada gambar jadi ada gambarnya setelah dibolak-balik dalam larutan lalu diangin-anginkan. Hal ini membuat hati saya yang masih kecil itu terpesona," kata Ani.

Waktu berjalan. 31 Juli 1976 Ani menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu berpangkat letnan satu. Sang Ayah, Sarwo Edhi, tak dinyana memberikan kado istimewa sekaligus mengantarkannya ke dunia fotografi.

"Setelah itu, saya sering memotret. Akan tetapi, kemudian saya tidak tekuni lagi ketika menjadi Ibu Negara. saya lupa mengabadikan hal-hal yang menarik hati saya sejak lama," uajr Ani.

Meski demikian, dia terus berupaya untuk menyelami kembali hobinya tersebut. Dia memulai memotret kehidupan flora dan fauna. "Saya juga ingin hasil-hasil foto saya ada yang bisa digunakan untuk motif batik," kata Ani kala itu.

Meski sebagai Ibu Negara Ibu Ani tidak bisa leluasa memotret karena aturan protokoler kepresidenan, namun Ani Yudhoyono selalu berusaha membawa tustelnya.

2 dari 2 halaman

Kanker Darah

Ibu Ani wafat Sabtu (1/6/2019), pukul 11.50 waktu Singapura atau sekitar 10.50 WIB.

Jenazah diterbangkan ke Indonesia sekitar pukul 20.30 WIB dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 22.11 WIB.

Ibu Ani berjuang melawan kanker darah yang diidap dan mulai terdeteksi sejak Februari 2019.