Sukses

Kata KLHK soal Galon Sekali Pakai Disebut Lebih Higienis 

Kata Novrizal, manusia bergerak dalam tataran logika lingkungannya. Menurutnya, ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk pengurangan sampah yaitu pembatasan, daur ulang, dan guna ulang.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar menyatakan, kampanye penggunaan galon minum sekali pakai lebih higienis dan aman virus, tidak masuk logika.

Kata Novrizal, manusia bergerak dalam tataran logika lingkungannya. Menurutnya, ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk pengurangan sampah yaitu pembatasan, daur ulang, dan guna ulang.

"Nah, yang ketiga yaitu guna ulang. Itu secara logika lingkungan kita adalah menunda selama dan semaksimal mungkin sehingga kita tidak menggunakan resources baru. Dengan demikian, sampah itu tidak akan menjadi sampah dalam waktu yang cepat. Dia tidak akan menjadi persoalan. Sekarang kalau logikanya higienis, saya juga nggak mengerti. Bagaimana itu logikanya," ucapnya, Kamis (11/6/2020).

Dia menambahkan, misalnya saat membeli galon guna ulang, sesampaikan di rumah pasti akan dicuci bersih dengan sabun sebelum digunakan untuk mengisi ulang kembali airnya. Atau bisa juga dikembalikan ke pengelola saat membeli air yang baru untuk dijadikan guna ulang lagi.

"Dalam hal ini, si pengelola pasti akan memperhatikan standar higienisnya. Tapi sekarang misalnya kalau galon sekali pakai,itu kan langsung dibuang. Secara lingkungan pasti menambah persoalan. Dan secara higienis juga, jangan-jangan kalau tadinya tidak dicuci, kuman bahkan bisa nempel di situ. Ini berpotensi beresiko malah buat petugas sampah yang mengambil galon tersebut,” tuturnya.

Pendiri Divers Clean Action (DCA)Swietenia Puspa Lestari meminta masyarakat melakukan tuntutan melalui pemerintah daerahnya terhadap perusahaan yang tidak menunjukkan inovasi yang baik dari segi lingkungan. 

Saksikan video pilihan di bawah ini: