Sukses

Puncak Libur Lebaran, Pengunjung TMII Tembus 40 Ribu

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kedatangan lebih dari 40 ribu wisatawan di puncak libur Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kedatangan lebih dari 40 ribu wisatawan di puncak libur Lebaran.

Menurut Tim Divisi Humas TMII Jakarta Dwi Atmojo, jumlah tersebut masih bisa bertambah seiring jam kunjungan wisata yang masih terbuka sampai menjelang pukul 18.00 WIB nanti.

"Sampai setengah hari tadi, kami update sudah sampai 40 ribu lebih pengunjung. Memang cukup padat hari ini,” kata Dwi Atmojo kepada Liputan6.com, Minggu (9/6/2019).

Selain memberi kenyamanan di tiap anjungan, area parkir kendaraan juga menjadi fokus pihak pengelola TMII. Tercatat, 3.206 unit kendaraan roda empat, 5.000 kendaraan roda dua, dan 58 unit bus yang sudah masuk ke areal seluas 150 hektare ini.

"Jadi kami antisipasi dengan mengarahkan kendaraan ke kantong parkir di dalam yang sudah kami sediakan, masih terkendali tertib antrean kondusif,” jelas Dwi.

Padatnya jumlah pengunjung TMII hari ini bukan hanya di sebabkan oleh hari puncak libur lebaran, tetapi juga fasilitas dan kenyamanan ditawarkan di lokasi miniatur Indonesia Raya yang menjadi daya tarik utama.

"TMII tempat yang baik untuk edukasi, juga bersantai. Rindangnya pohon, juga kebersihan yang kami utamakan demi kenyamanan wisatawan betah berlama-lama," Dwi menandasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kondusif

Dwi Atmojo mengatakan pihaknya belum menerima laporan kriminalitas selama libur lebaran 2019. Dia menyatakan, semua masih aman terkendali dan kondusif.

"Kita masih nihil ya laporan kriminal, jadi aman-aman saja," kata dia.

Nihilnya laporan kriminalitas tahun ini, menurut Dwi, didukung oleh tindak kooperatif dari pihak keamanan terkait.

Bantuan satuan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, Polsek Cipayun dan Polsek Makasar, menjadi kunci angka kriminalitas di antara ribuan wisatawan TMII.

“Kami mendapat bantuan dari berbagai sektor, selain dari pengamanan tim internal kami, jadi bisa ciptakan kenyamanan juga ke masyarakat,” kata dia.

Meski angka kriminalitas terbilang negatif, namun beberapa insiden kecil seperti anak yang terlepas dari orangtuanya diakui Dwi tidak dapat terhindarkan.

Pihanknya mengamini ada beberapa laporan masuk terkait anak hilang.

“Ada kalau itu, tapi kami antisipasi cepat dengan banyak pengeras suara di setiap sudut. Jadi tidak lama, sudah ketemu lagi,” Dwi menandasi.