Sukses

Polisi Ungkap Bagaimana Kivlan Zen Beri Perintah Pembunuhan Yunarto Wijaya

Menurut tersangka IR, Kivlan juga meminta ada yang bisa mengeksekusi Yunarto. Dimana diberikan jaminan untuk anak dan istri, serta liburan ke mana pun.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya alias Toto menjadi salah satu target sasaran pembunuhan oleh satu kelompok, yang diduga diperintahkan langsung dari purnawirawan jenderal bintang dua Kivlan Zen.

Hal ini terungkap dari salah satu keterangan tersangka berinisial IR, yang telah diperlihatkan oleh pihak Polri kepada awak media di Media Center Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Dalam sebuah video yang ditayangkan, IR mengaku menemui Kivlan Zen di Masjid Pondok Indah, Jaksel, yang kemudian diajak masuk ke dalam mobil.

"Saya masuk ke dalam mobil Kivlan, lalu mengeluarkan HP dan menunjukan alamat serta foto Yunarto," kata IR dalam sebuah video yang diperlihatkan pihak Kepolisian, Selasa (11/6/2019).

IR diminta untuk mengawasi dan mengintai, serta mendokumentasikan kediaman Yunarto. Bahkan diberikan dana sebesar Rp 5 juta untuk operasional. 

"Cukuplah 5 juta untuk bensin, makan, dan segala macam," cerita IR.

Selain itu, menurut tersangka IR, Kivlan juga meminta ada yang bisa mengeksekusi Yunarto Wijaya. Di mana diberikan jaminan untuk anak dan istri, serta liburan ke manapun.

"Kalau ada yang bisa eksekusi, saya jamin anak istri, liburan ke mana pun," jelas IR terkait permintaan Kivlan.

IR pun sempat mendokumentasikan kediaman Yunarto sebanyak 2 kali. Bahkan membagi sisa hasil uang operasionalnya ke rekannya bernama Yusuf. Yang bersangkutan belum sempat membunuh Yunarto. IR ditangkap 19 Mei Pukul 20.00 WIB.

"Sekitar Pukul 20.00, 19 Mei 2019 saya ditangkap pihak kepolisian berpakaian preman. Sampailah saya sekarang," terang IR.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

2 dari 2 halaman

Respons Yunarto Wijaya

Menanggapi soal dirinya yang jadi target pembunuhan di kerusuhan 21-22 Mei 2019. Yunarto Wijaya mengaku tidak dendam dengan para perencana dan eksekutor yang akan membunuhnya. 

"Sudah tak ada dendam lagi dari saya & keluarga baik buat yg jadi perencana ataupun eksekutor…” ucap Yunarto melalui akun twitternya, @yunartowijaya.

Dari situasi tersebut, Yunarto mengaku banyak mendapat pelajaran hidup.

"Dari situasi2 seperti ini saya belajar ttg apa itu kasih, termasuk ketika bisa maafkan yg memusuhi kita.. Ayo terus mencintai Indonesia…” cuit Yunarto.