Sukses

Jelang Sidang Sengketa Pilpres, TNI-Polri Gelar Apel Siaga

Gatot juga meminta seluruh jajaran agar tetap bersiap diri untuk melakukan pengamanan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan personel TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta menggelar 'Apel Konsolidasi Ketupat Jaya 2019 dan Kesiapan PAM Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi' MK. Apel tersebut digelar di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Pantauan merdeka.com, apel itu dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Pangdam Jaya TNI Mayjen Eko Margiyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

Dalam sambutannya, Gatot menyatakan, TNI-Polri beserta pihak-pihak terkait telah memberikan yang terbaik bagi warga DKI Jakarta. Bahkan, kebutuhan masyarakat yakni sembako dinyatakan relatif stabil.

"Kita mampu berikan terbaik kepada masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya. Ada beberapa indikatornya pertama di DKI dan sekitarnya stabilnya harga bahan pokok dan menurunya angka kriminalitas," kata Gatot di lokasi, Kamis (13/6/2019).

Selain itu itu, Gatot juga meminta seluruh jajaran agar tetap bersiap diri untuk melakukan pengamanan di Mahkamah Konstitusi (MK). Sehingga, kata Gatot, apel ini merupakan wujud pengamanan menjelang sidang tersebut.

"Selain Apel Konsolidasi Ketupat Jaya juga apel kesiapan pengamanan sidang PHPU di Mahkamah Konstitusi (MK). Apel diharapkan jadi sarana konsolidasi untuk mengecek sejauh mana kesiapan personel dan peralatan yang akan dilakukan untuk pengamanan tersebut," katanya

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Waspada Provokasi

Sementara itu Pangdam Jaya TNI Mayjen Eko Margiyono meninta agar seluruh personel mematuhi aturan dalam bentuk pengamanan. Ia juga meminta, agar seluruh personel jangan termakan isu bohong alias hoaks.

"Saya tegaskan kepada seluruh personel untuk waspada pada seluruh provokasi yang memecahkan TNI-Polri. Jangan mudah percaya pada berita hoaks. Jangan ada TNI-Polri yang jadi provokator dan sebar berita bohong," kata Eko.