Liputan6.com, Jakarta - Amsor warga Cirebon diketahui merupakan pelaku penyerang sopir bus Safari Lux Salatiga yang berakibat kecelakaan beruntunt di Tol Cipali. Akibat kejadian ini, 12 orang meninggal dunia dan belasan lainnya luka-luka.
Polisi menyatakan penyerang sopir bus maut di Tol Cipali tersebut belum ditetapkan tersangka. Amsor masih menjalani perawatan akibat kecelakaan maut itu.
"Nanti setelah sembuh, baru kami periksa kembali," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Senin (17/6/2019).
Advertisement
Amsor diketahui merupakan penumpang bus yang menyerang sopir bus bernama Roni Martampubolon. Alasannya karena dia menganggap sopir dan kernet bus Safari Lux Salatiga akan membunuhnya.
Rudy mengatakan, pengakuan Amsor saat ditemuinya janggal. Amsor kemudian mengikuti tes urine namun hasilnya negatif.
"Sekarang kami taruh di ruang isolasi rumah sakit dengan penjagaan ketat dari anggota kami," kata dia.
Dia menjelaskan Amsor belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dalam proses pemeriksaan. Polisi akan memeriksa kesehatan jiwa Amsor.
Diketahui Amsor merupakan security Gandaria Tower Jakarta. Amsor naik bus dalam perjalanan menuju kampung halamannya di Cirebon.
"Amsor si calon tersangka ini berangkat dari Kalideres mau ke Cirebon," sebut dia.
Rudy memastikan akan segera memeriksa Amsor setelah kondisi kesehatannya membaik. Termasuk melakukan tes kejiwaan.
"Waktu saya tanya tatapan matanya kosong dan Amsor mengakui telah menyerang sopir bus itu," ujar Rudy.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terus Selidiki
Polisi masih terus menyelidiki penyebab kecelakaan maut di KM 150 Tol Cipali yang menyebabkan 12 orang meninggal dunia pada Senin (17/6/2019) dini hari.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengunjungi penumpang yang mengalami luka di RS Mitra Plumbon Cirebon. Dari hasil identifikasi sementara, penyebab kecelakaan bukan karena diduga supir mengantuk.
Dia mengungkapkan ada kejadian penyerangan yang dilakukan penumpang terhadap Supir bus Safari Darma Roni Martampubolon.
"Saat saya menjenguk ada ibu saksi usia sekitar 49 tahun tidak usah saya sebutkan namanya. Ibu itu bilang sebelum kejadian kernet dan supir bergantian telepon setelah itu tiba-tiba ada orang datang ke tempat supir menyerang seakan ingin ambil alih dan ibu itu tidak lihat lagi kejadian rincinya tiba-tiba kecelakaan," kata Rudy.
Advertisement