Sukses

Jokowi Melayat Putra Ketua MA yang Meninggal di Namibia   

Menurut Bey, di ruang tengah rumah duka tampak juga beberapa tokoh hadir melayat, di antaranya Wakil Presiden ke-11 RI Boediono.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melayat ke kediaman Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali di Kompleks Widya Chandra Jakarta, Jumat, (21/6/2019). Kedatangan Jokowi untuk bertakziah atas meninggalnya putra Hatta Ali, Mohamad Irfan.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan Jokowi tiba di rumah duka sekitar pukul 09.30 WIB. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Kedatangannya itu langsung disambut Hatta Ali beserta keluarga," kata Bey dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/6/2019).

Menurut Bey, di ruang tengah rumah duka tampak juga beberapa tokoh hadir melayat, di antaranya Wakil Presiden ke-11 RI Boediono. Jokowi ikut bergabung dan duduk bersila di samping Hatta Ali. Usai bertakziah, Jokowi kemudian berpamitan dengan pihak keluarga dan para tamu yang tengah melayat.

Mohamad Irfan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan tunggal sepeda motor di Namibia pada Rabu, 19 Juni 2019. Almarhum lahir pada 12 November 1978 dan merupakan putra kedua Hatta Ali dari dua bersaudara. 

Jenazah almarhum rencananya tiba di Tanah Air pada Jumat sore ini untuk kemudian disemayamkan di rumah duka dan selepas magrib akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.

2 dari 2 halaman

Berpengalaman di Dunia Marketing

Irfan lahir di Makassar pada 12 November 1978. Dia merupakan anak kedua dari dua bersaudara di keluarga Hatta Ali.

Mohamad Irfan merupakan salah satu Komisaris PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Mengutip situs resmi Telkomsel, Irfan diangkat sebagai Komisaris sejak Juli 2018.

Dalam situs itu menyebut Irfan dikenal sebagai eksekutif yang memiliki lebih dari 14 tahun pengalaman dalam profit-driven marketing serta pengalaman sales dalam berbagai sektor termasuk telekomunikasi, juga berpengalaman dalam analisis strategi dan pengembangan sales dan laba.

Ia juga menjabat sebagai Komisaris di Mandala Putera Prima, PT Nurbaitullah Tour & Travel, PT Mirga Metracon dan PT Faidhi Systema Solusindo (Fasyndo), di mana almarhum juga turut serta secara aktif dalam penciptaan, pengembangan dan penetrasi segmen pasar baru, termasuk memenangkan tender besar.

Irfan juga pernah berkarir di PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) sebagai komisaris, PT Mediavision Innovative Technology sebagai Sales Director dan di PT Philips Indonesia sebagai Key Account Manager - Government Segment, Project Coordinator - Government Segment untuk Jawa Timur, Bali, NTB & NTT. 

Irfan lulus dari Universitas Hasanuddin, Makassar pada tahun 2001 jurusan Manajemen Pemasaran, kemudian meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Indonesia pada tahun 2004, juga dengan jurusan Manajemen Pemasaran.