Sukses

7 Korban Kebakaran Pabrik Korek Api Langkat Teridentifikasi dari Gigi dan Sidik Jari

Tim DVI Polda Sumut masih terus melakukan identifikasi terhadap korban kebakaran pabrik korek api yang belum diketahui identitasnya.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Utara mengidentifikasi 7 dari 30 korban kebakaran pabrik korek api atau mancis di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan hasil identitas tujuh korban itu diketahui melalui gigi gerigi dan sidik jari.

Identifikasi terhadap tujuh korban itu, menurut dia, yakni dua orang dewasa dan lima anak yang merupakan buah hati karyawan pabrik perakitan mancis (korek api) di Desa Sambirejo.

"Orangtua dari kelima anak itu juga turut meninggal dunia akibat kebakaran tersebut," ujar Tatan dalam konperensi pers, di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan, Sabtu 22 Juni 2019 malam seperti dilansir Antara.

Dia menyebutkan, tujuh korban kebakaran pabrik korek api yang diidentifikasi itu, yakni peti nomor 04 atas nama Shifa Oktaviana (anak dari Yuli Fitriani) usia 9 tahun alamat Dusun I, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

Lalu, peti nomor 17 atas nama Rina (karyawati) usia 15 tahun, alamat Desa Tumang Siak, Provinsi Riau; peti nomor 16 atas nama Sahmayanti (karyawati) usia 22 tahun, alamat Desa Perdamaian, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

Kemudian, peti nomor 19 atas nama Runisa Syaqila usia 2 tahun, alamat Jalan Tengku Amir Hamzah Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

Selanjutnya, peti nomor 10 atas nama Bisma Syaputra (anak dari Desi Setiani) usia 3 tahun, alamat Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat; dan peti nomor 18 atas nama Zuan Ramadhan (anak dari Desi Setiani) usia 6 tahun, alamat Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

"Terakhir untuk kantong jenazah 20, identik dengan korban atas nama Vinkza Parisha (11) warga T Amir Hamzah, teridentifikasi melalui gigi geligi. Jadi total lima dewasa dan dua orang anak-anak," ujar Tatan soal korban kebakaran pabrik korek api yang teridentifikasi.

"Tim DVI Polda Sumut masih terus bekerja melakukan identifikasi terhadap korban lainnya yang belum diketahui identitasnya," lanjut mantan Wakapolrestabes Medan itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

4 Orang Selamat

Sebelumnya, pabrik perakitan mancis yang berada di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Jumat (21/6), sekitar pukul 12.05.00 WIB terbakar, dan menewaskan puluhan pekerjanya termasuk juga anak-anak yang berada di lokasi pabrik tersebut.

Puluhan pekerja yang berada dalam rumah merangkap pabrik itu tidak bisa keluar, sehingga mengakibatkan semuanya tewas.

Api baru dapat dipadamkan setelah dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Langkat dan tiga unit milik Pemkot Binjai tiba di lokasi.

Data sementara yang bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, jumlah korban kebakaran perakitan mancis di Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat berjumlah 30 orang, yakni Nurhayati, Yunita Sari, Pinja (anak Yunita Sari), Sasa (anak Yunita Sari), Suci/Aseh, Mia, Ayu, Desi/Ismi, Juna (anak Desi), dan Bisma (anak Desi).

Kemudian Dhijah, Maya, Rani, Alfiah, Rina, Amini, Kiki, Priska, Yuni (Mak Putri), Sawitri, Fitri, Sifah (anak Fitri), Wiwik, Rita, Rizki (pendatang), Imar, Lia (mandor), Yanti, Sri Ramadhani,dan Samiati.

Sedangkan, empat karyawan selamat dari kebakaran, karena sedang istirahat makan.

Karyawan tersebut, yakni Dewi Novitasari (29) alamat Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, dan Haryani (30) alamat Dusun II, Desa Mancang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.

Kemudian Nuraidah (24) alamat Desa Mancang, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, dan Ayu Anitasari (29) alamat Dusun IV, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat.

Sebanyak 30 korban kebakaran pabrik mancis (perakitan korek api) yang meninggal dunia di lokasi kejadian itu, yakni 25 orang dewasa dan lima anak-anak.