Sukses

Ketika Mangendar Sulap Ruangan Rumahnya di Kalideres Jadi Pabrik Sabu

Tiap ruangan memiliki fungsi berbeda-beda. Ada ruangan khusus untuk mengekstrak obat-obatan hingga menjadi epedrine prekursor. Kemudian ruangan peracikan, dan gudang.

Liputan6.com, Jakarta - Satu unit rumah di Perumahan Citra 2 BH 8/10 Kalideres Jakarta Barat mendadak ramai oleh petugas Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat pada Minggu 23 Juni 2019.

Mereka ditemani ketua RT setempat mengedor pintu rumah yang ditengarai sebagai pabrik sabu.

Salah satu, pemilik rumah berinisial D membuka pintu. Belakangan diketahui bahwa itu adalah istri dari Mangendar Warto, pria yang sedang diburu.

Betapa kagetnya D bahwa tamu yang bertandang adalah anggota polisi. D lalu memberitahukan kepada suami.

"Suaminya turun. Saat itu mau kabur, tapi polisi bilang akan kasih tindakan tegas kalau terus tidak koperatif," ucap Ketua RW setempat Rudi Irawan saat ditemui, Senin (24/6/2019).

Rumah itu pun digeladah polisi. Tiap-tiap ruangan diperiksa. Terutama di lantai 3 karena terdapat tiga ruangan yang disulap Mangendar Warto menjadi tempat produksi sabu.

Tiap ruangan memiliki fungsi berbeda-beda. Ada ruangan khusus untuk mengekstrak obat-obatan hingga menjadi epedrine prekursor. Kemudian ruangan peracikan, dan gudang.

Tak cuma itu, rumah mewah milik Mangendar Warto juga dilengkapi kamera pengawas. Ruang pemantaunya menyatu dengan tempat peracikan.

"Peralatannya memang sudah disiapkan begitu rapi. Termasuk tingkat kewaspadaannya. Pelaku ini memasang sejumlah CCTV dan juga voice," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendriz, Senin (24/6/2019).

Erick menegaskan, di tempat inilah tersangka memproduksi sabu.

"Pembuangan dibikin ke atas biar orang tidak curiga bahwa di lantai 3 menjadi lab pembuatan sabu," ujar Erick.

2 dari 2 halaman

Sita Sabu 1 Kg

Erick menjelaskan, dalam pekara ini, penyidik menyita sabu seberat 1 kilogram yang sudah siap edar, dan sabu yang masih dalam bentuk cair.

"Ada juga prekursor, semua lengkap, jadi penangkapan ini memenuhi unsur sebagai produsen dan pada saat kami tangkap tersangka sedang membuat sabu," ucap Erick.

Dari hasi pemeriksaan, pabrik telah beroperasi setahun. Hasil produksinya disebarkan diedarkan di Jakarta. Erick menjelaskan, dalam hal membuat sabu ternyata Mangendar Wanto lebih Antonius Wongso (56) alias Pehng Cun.

"Murid ini lebih jago dari guru, di mana murid bisa hasilkan sabu lebih banyak. Sekali produksi jumlahnya 100 sampai 500 gram. Pelaku dalam seminggu memproduksi sekali atau dua kali. Peralatan pun di sini lebih tertata rapi beda dengan Cipondoh," ujar dia.