Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dikabarkan kembali menjalani perawatan di Singapura. Pasalnya, Novel kembali tak bisa melihat usai menjalani operasi dimata kirinya setelah disiram orang tak dikenal pada 2017 lalu. Hal ini pun dibenarkan oleh Anggota Tim Kuasa Hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa.
"Kemarin ke Singapura untuk berobat. (Karena) Mata kirinya nggak bisa melihat," katanya kepada merdeka.com, Selasa (25/6/2019).
Baca Juga
Namun, Alghiffari tak tahu siapa saja yang menemani Novel Baswedan ke Singapura. "Wah nggak tau sama siapa," katanya.
Advertisement
Lebih lanjut terkait kasus penyiraman, Alghiffari tak tahu perkembangannya selanjutnya. Sebab, usai diperiksa di Gedung KPK pada Kamis (10/6/2019) dirinya belum menerima jadwal pemeriksaan dan bahkan perkembangan kasus ini.
"Memang dari pemeriksaan kemarin tidak ada agenda pemeriksaan kembali. (Dan) Tim Gabungan Polri menolak memberitahu perkembangan ketika diminta tim advokasi. Mereka mengatakan akan sampaikan dalam laporan akhir," pungkasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Disiram Air Keras
Sebelumnya, dalam surat tugas Kapolri bernomor Sgas/3/I/HUK.6.6./2019 yang dikeluarkan pada 8 Januari 2019, kepolisian dalam tim gabungan bertugas melakukan penyelidikan dan penyidikan atas kekerasan yang terjadi kepada Novel Baswedan.
Surat tugas tersebut berlaku selama enam bulan mulai 8 Januari 2019 sampai 7 Juli 2019.
Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Hari ini tepat 800 hari pasca penyerangan terhadap Novel.
Pelaku menyiramkan air keras ke kedua mata Novel sehingga mengakibatkan mata kirinya tidak dapat melihat karena mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka
Advertisement