Sukses

Penahanan Ditangguhkan, Lieus Sungkharisma Nobar Putusan MK di Rumah Prabowo

Lieus Sungkharisma dan Mustofa Nahra sempat ditahan lantaran dianggap melakukan tindakan makar serta melakukan ujaran kebencian.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menggelar acara nonton bareng (nobar) sidang putusan sengketa perselisihan hasil Pemilu 2019 yang digugat Prabowo-Sandi di Mahkamah Konstitusi (MK). Para relawan dan pendukung juga disediakan tempat nobar di media center BPN Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/6/2019).

Pantauan di lokasi, acara nobar digelar melalui layar sebesar 1×1 meter dengan dua pengeras suara. Nobar itu pun dihadiri dua pendukung Prabowo-Sandi yang sempat ditahan kepolisian, yakni Lieus Sungkharisma dan Mustofa Nahra.

Keduanya tampak asyik berkomunikasi dengan relawan lainnya. Mereka juga sempat melakukan sesi swafoto dengan relawan yang hadir dalam acara nobar. Para relawan yang datang pun beragam. Mulai dari kalangan orangtua hingga kaum muda.

Diketahui, Lieus Sungkharisma dan Mustofa Nahra sempat ditahan lantaran dianggap melakukan tindakan makar serta melakukan ujaran kebencian. Keduanya pun diberikan penangguhan penahanan oleh polisi.

Sementara, nobar putusan MK juga dilakukan secara tertutup untuk elite BPN di kediaman pribadi Prabowo Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Para tokoh pimpinan parpol koalisi yang sudah terlihat hadir ialah Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan, dan Sekjen Berkarya Priyo Budi Santoso. Nobar di kediaman Prabowo juga diikuti para jubir BPN.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Beri Pernyataan

Sandiaga sendiri bersama Prabowo memantau jalannya sidang putusan MK terkait sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Kertanegara nomor 4.

Rencananya juga, kata Sandi, setelah mendengar putusan, pihaknya akan menggelar konferensi pers.

"Rencananya kami juga akan memberikan statement, Pak Prabowo dan saya mungkin petang hari," lanjut Sandi.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka