Liputan6.com, Jakarta - Polri menyebut jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI) masih terus aktif merekrut anggota dan memberikan pembekalan militer ke Suriah, meski sudah dibubarkan pada 2007 silam. Mereka bahkan telah mengirimkan anggotanya ke Suriah pada 2013 dan 2018.
Aktivitas itu dilakukan saat Jamaah Islamiyah dipimpinan oleh amir baru yakni PW alias Abang alias Aji Pangestu alias Abu Askari alias Ahmad Arif alias Ahmad Fauzi Utomo.
Baca Juga
"Sepanjang 2013 dan 2018 sudah mengirim orang-orang yang berhasil direkrut untuk mengikuti program latihan maupun langsung praktik di Suriah. Sudah enam gelombang yang diberangkatkan," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019).
Advertisement
Menurut dia, Densus 88 Antiteror juga telah menangkap sebagian besar anggota Jamaah Islamiyah yang ke Suriah itu dan memulangkannya ke Indonesia pada Mei 2019. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Yang direkrut oleh PW memiliki kemampuan intelijen, kemudian memiliki kemampuan di bidang militer dan pembuatan bom, dia juga mampu mengoperasionalkan roket, dan memiliki kemampuan sniper," jelas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Di Bawah Al Qaeda
Jamaah Islamiyah ini juga masih aktif melakukan aksi terorisme internasional di bawah bendera Al Qaeda. Berbeda dengan kelompok JAD yang terafiliasi ke ISIS.
"Kemudian terus menjalin komunikasi dengan terorisme regional yang ada di Filipina dan juga berkomunikasi dengan pecahan-pecahan kelompok Al Qaeda di Pakistan, Afganishtan, dan beberapa negara," Dedi menandaskan.
Advertisement