Sukses

2 Permintaan Kemenag dan Dewan Masjid Soal Wanita Bawa Anjing

Belakangan diketahui, wanita bawa anjing masuk masjid itu tengah menjalani pengobatan kejiwaan di rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini jagat maya dihebohkan dengan sebuah video seorang wanita yang membawa anjingnya masuk ke masjid tanpa melepas alas kaki.

Kejadian itu terjadi pada Minggu, 30 Juni 2019 dan berlokasinya di Masjid Al Munawaroh Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Wanita itu diketahui berinisial SM.

Kala itu, SM marah-marah dan mengamuk masuk ke dalam masjid tanpa melepas alas kaki serta membawa anjing. Ia begitu lantaran dirinya mencari sang suami yang disebut akan menikah lagi di masjid tersebut.

Jemaah dan pengurus masjid menggiring SM keluar. Polisi pun datang untuk kemudian membawanya setelah SM pulang terlebih dahulu.

Belakangan diketahui, SM tengah menjalani pengobatan kejiwaan di rumah sakit. Ia disebut memiliki riwayat depresi. Polisi pun memeriksa kejiwaan SM di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Mengetahui insiden tersebut, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Kementerian Agama (Kemenag) angkat bicara. Mereka meminta agar umat Islam tidak terpancing dengan adanya kejadian SM.

Berikut dua permintaan Kemenag dan Dewan Masjid soal wanita bawa anjing masuk masjid dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

1. Permintaan Dewan Masjid

Dewan Masjid Indonesia (DMI) meminta agar umat muslim serta ormas agar menahan diri terkait peristiwa wanita bawa anjing masuk masjid ini. DMI pun menilai, peristiwa itu sebagai bentuk penodaan agama yang tidak bisa ditolelir.

"DMI mengutuk keras peristiwa yang terjadi di Masjid Al Munawaroh. Hal ini sangat mencederai umat Islam," ujar Wakil Ketua Umum DMI Syfruddin saat memberikan keterangan pers di Kantor DMI.

Dia meminta agar umat sabar dan tidak terpancing dengan beredarnya video tersebut. Menurutunya, adanya aksi itu sebagai bagian dari cobaan berat bagi umat Islam yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran.

Seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW selalu sabar saat menghadapi berbagai cobaan dan tantangan dalam melakukan syiar Islam.

"Ini merupakan cobaan bagi umat, semuanya harus bersabar, menahan diri dalam menghadapi cobaan seperti tauladan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu sabar saat menghadapi ujian," tegas Syafruddin.

Untuk itu, dia meminta aparat penegak hukum menindak secara tegas kasus ini.

"Saya sudah menghubungi Kapolres Bogor dan menjelaskan bahwa pelaku serta suaminya saat ini sudah ditahan. Namun pemeriksaan belum bisa dilanjutkan karena pelaku dalam kondisi labil sehingga dirujuk ke RS Polri Kramat Jati," ungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini.

Syafruddin juga meminta penegak hukum untuk memberikan akses kepada media terkait perkembangan kasus ini karena telah mengganggu kehidupan keumatan.

"Saat saya menjabat Wakapolri, ketika ada kasus penyerangan ke ulama dan masjid oleh orang gila, saya datangi langsung korban agar saya dapat gambaran jelas terhadap kasus tersebut dan masyarakat jelas tentang perkembangannya," tutur Syafruddin.

 

3 dari 3 halaman

2. Kemenag Minta Umat Islam Tak Terpancing

Kementerian Agama (Kemenag) menyayangkan tindakan wanita yang masuk ke Masjid Al Munawarah Sentul City tanpa melepas alas kaki dan membawa anjing. Peristiwa itu berpotensi mengganggu keharmonisan dan kerukunan kehidupan beragama.

"Anjing adalah hal sensitif bagi umat Islam, terutama di Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'i. Masjid, sebagaimana halnya rumah ibadah agama lain, juga tempat yang disucikan. Ketika ada anjing masuk ke masjid, wajar jika umat Islam terusik," terang Kabid Harmonisasi Umat Beragama pada PKUB Kemenag, Wawan Djunaedi.

Wawan menyesalkan, peristiwa itu menjadi viral media sosial. Meski demikian, Wawan berharap umat Islam tidak terpancing untuk bertindak anarkis dan menyerahkan penyelesaian masalah ini pada aparat.

"Kita percayakan pada proses hukum. Aparat diharapkan bertindak proporsional dan adil," tegasnya.

Wawan mengapresiasi pihak kepolisian yang bergerak cepat menangani persoalan ini. Kemenag telah melakukan komunikasi dengan tokoh agama terkait untuk mendinginkan suasana dan meminimalisir dampak peristiwa ini lebih jauh.

Sejumlah warga Sentul City yang seagama dengan pelaku juga sudah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini.

"Peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bersama tentang pentingnya sikap saling memahami pokok-pokok dan hal-hal sensitif dalam tiap agama. Semoga masalah ini cepat tuntas dan tidak terulang, sehingga kerukunan antar umat beragama tetap terjaga," tuturnya.

Kemenag besama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) akan terus memperkuat sinergi dalam meningkatkan kualitas kerukunan intra dan antar umat beragama di Indonesia.