Sukses

Terima Surat dari Wanbin, DPD Golkar Sulbar Sepakat Munas Akhir Tahun

Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Barat, Ibnu Munzir mengatakan, pihaknya sudah menerima surat dari Dewan Pembina DPP Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Barat, Ibnu Munzir mengatakan, pihaknya sudah menerima surat dari Dewan Pembina DPP Golkar. Surat itu berisi tentang banyak saran dan masukan.

"Itu surat dari DPP Partai Golkar berikan saran dan masukan. Berisi 6 poin. Yang saya ingat persis, poin-poinnya antara lain agar Golkar menyelesaikan persoalannya secara internal, kalau ada timbul masalah tidak perlu diumbar," kata Ibnu kepada Liputan6.com, Rabu (3/7/2019).

Selain itu, masih kata dia, salah satu poin lain di antaranya soal Munas yang akan diselenggarakan akhir tahun ini.

"Kemudian yang lain saran menjalankan mekanisme partai ada Pleno, kemudian surat itu meminta Munas di akhir Desember 2019," Ibnu.

Dia menuturkan, pihaknya sejauh ini sepakat dengan adanya itu. Lantaran itu bagian dari hasil kesepakatan Munaslub Partai Golkar tahun lalu.

"Pelaksanaan Munas itu sesuai Munas yang lalu. Golkar Sulbar tentu mendukung itu," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Munas Desember

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto tak ambil pusing dengan desakan sejumlah kader agar pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) dipercepat. Dia menegaskan, berdasarkan ketetapan partai, Munas Golkar digelar pada Desember 2019.

"Ya kan konstitusi partai jelas, mekanismenya jelas," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6/2019).

Menteri Perindustrian ini menyebut, Munas Golkar selalu diselenggarakan pada Desember. Itu dilakukan sejak kepemimpinan Abu Rizal Bakrie sampai Setya Novanto. Karena itu, Airlangga menekankan tak ada alasan untuk mempercepat Munas Golkar.

"Jadi itu semua sudah jelas. Sesuai jadwal saja, karena jadwalnya kan Desember. Sekarang terlalu pagi," sambungnya.

Mengenai pernyataan politikus senior, Yorrys Raweyai yang menyebut Ketua Umum Golkar tak fokus mengurus partai, Airlangga menanggapi santai.

"Ya tentu itu juga sudah selesai sebetulnya," kata dia.

Yorrys juga menyoroti penurunan perolehan kursi Partai Golkar pada pemilu 2019, yang hanya mendapatkan 85 kursi di DPR. Padahal di pemilu 2014, partai berlambang pohon beringin ini mendapatkan 91 kursi.

"Capaiannya kan nomor 2. Kalau yang nomor dua kan seperti medali, medali emas, emas, perak ya perak," jelas Airlangga.

Ihwal nama Bambang Soesatyo yang disebut-sebut layak menduduki kursi Ketua Umum Golkar, Airlangga tak ingin berkomentar banyak. Dia hanya menegaskan, senior Golkar masih solid mendukung dirinya.

"Ya kalau namanya pemilihan terbuka dan tentu senior masih solid. Ya solid," pungkas dia.  

Video Terkini