Liputan6.com, Jakarta Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional 2019 yang digelar di Yogyakarta pada 7-13 Juli resmi dibuka pada Senin (8/7). Dalam acara tersebut, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Hamengkubawana X meluruskan pandangan tentang siswa SMK.
"Kalau ada anggapan bahwa siswa SMK masih rentan, pendapat itu terbantahkan oleh prestasi yang diukir di arena Asia. Siswa lulusan SMK Indonesia meraih juara umum di WSA," tegas Hamengkubuwana X dalam sabutannya di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Ya pada November 2018, delegasi Indonesia berhasil menjadi juara umum pada perhelatan World Skill Asia (WSA) 2018 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Kontingen Indonesia mendapatkan enam emas dan tiga perak.
Advertisement
Â
Keberhasilan para lulusan SMK dalam mengikuti ajang WSA, membawa Indonesia menduduki peringkat pertama karena perolehan medali terbanyak. Mereka mengalahkan peserta Korea, Taiwan, Malaysia, UEA, dan Bahrain.
"Dengan memborong medali emas dan perak, melebihi capaian target tiga emas dari 17 bidang yang dilombakan," kata Hamengkubuwana X.
Selain itu, Hamengkubuwana X juga menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian empirik ternyata hasil penilaian LKS berdampak positif secar signifikan, terhadap peningkatan kompetensi dan motivasi belajar siswa Indonesia.
"Maka dari itu, hendaknya para siswa dididik lebih lanjut agar dapat ikut ajang kompetensi ini," katanya.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi dalam sambutannya juga mengatakan bahwa LKS SMK yang digelar dari tahun ke tahun, bukan sekadar lomba. "LKS ini untuk merupakan ajang untuk menunjukkan kinerja karena dalam kesempatan lomba akan ditampilkan anak-anak berprestasi di masing-masing bidang."
Â
"Dengan demikian diharapkan dapat menggambarkan perkembangan kualitas siswa SMK," jelas Didik.
Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud, Bakrun juga menambahkan, tujuan digelarnya LKS SMK Nasional ke-27 ini bukan sekadar memberikan pujian dan dorongan pada siswa, dalam pengembangan kompetensinya. Tapi sekaligus meningkatkan daya saing mereka agar mendapatkan jiwa yang tangguh, jujur, dan disiplin. Juga untuk mempromosikan mengenai kompetensi siswa SMK.
"Jadi harapannya bisa menunjukkan pada khalayak umum bahwa siswa SMK itu mempunyai kemampuan dan kompetensi yang memang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri," kata Bakrun.
Â
Â
(*)