Liputan6.com, Jakarta - Gunung Gede Pangrango akan ditutup untuk umum pada 12 hingga 21 Agustus 2019. Penutupan pendakian dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan saat puncak musim kemarau.
Sebagaimana disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perkiraan datangnya puncak musim kemarau pada Agustus mendatang.Â
Baca Juga
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan Humas Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Ade Bagja H. menyatakan, penutupan pendakian telah ini disampaikan melalui surat edaran tanggal 1 Juli 2019 dengan nomor surat SE.806/BBTNGGP/BIDTEK/Tek.P2/6/2019.
Advertisement
"Pendakian ditutup selama 10 hari mulai tanggal 12-21 Agustus. Ini sudah agenda tahunan. Setahun ditutup 2 kali," kata Ade saat dihubungi, Selasa (9/7/2019).
Alasan utama dilakukannya penutupan kegiatan pendakian ini adalah untuk mengantisipasi kebakaran hutan akibat ulah manusia, pengamanan kawasan, dan kegiatan operasi bersih.
"Betul (mencegah kebakaran akibat ulah manusia). Karena saat musim kemarau kawasan hutan sangat rentan terjadi kebakaran hutan," ucap Ade.
Dampak kemarau yang sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir ini, lanjut Ade, menyebabkan debit air di sejumlah mata air di Gunung Gede Pangrango mulai menyusut.
"Mata air yang mengalir di jalur pendakian mulai berkurang," ungkap Ade.
Â
Â
Ditutup Saat HUT RI
Namun, sejauh ini, kondisi hutan di kawasan TNGGP masih hijau. Belum ada pepohonan atau tumbuhan yang mengalami kekeringan akibat cuaca panas.
Akibat adanya penutupan pendakian, Gunung Gede Pangrango tidak bisa dijadikan tujuan para pendaki yang ingin merayakan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2019.
Namun begitu, para calon pendaki bisa menentukan gunung lain yang ada di sekitar Gede Pangrango untuk dijadikan destinasi pengganti. Misalnya Gunung Kencana yang berada di kawasan Puncak Bogor atau Setu Gunung Sukabumi
Advertisement