Sukses

Tingkatkan Wisatawan, Danau Toba Akan Jadi Kawasan Wisata Terintegrasi

Kuncinya, kata Ipang, adalah mempersiapkan destinasi-destinasi wisata dan mengemasnya semenarik mungkin untuk dijual.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana menjadikan objek wisata Danau Toba di Sumatera Utara sebagai salah satu dari empat wisata super priotitas di Indonesia.

Untuk merealisasikan hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mempertemukan para stakeholder pariwisata terkait di Kampus IT Del, Laguboti, Kabupaten Tobasa pada Jumat 12 Juli.

Turut hadir antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, juga bupati-bupati dari delapan kabupaten di kawasan Toba.

Ketua Pokja Industri Kreatif Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Irfan Wahid, yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, pertemuan digelar untuk merumuskan strategi percepatan pengembangan kawasan Toba yang dilingkari oleh 4 wilayah kabupaten di Sumatera Utara. 

Di antaranya, isu aksesibilitas, pencemaran lingkungan, kepemilikan lahan, penggunaan dana desa, koordinasi antar lembaga, hingga pengembangan model wisata.

"Kawasan Toba menjadi salah satu kawasan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi sebuah kawasan pariwisata yang terintegrasi. Kawasan ini lengkap dengan kekayaan alam, budaya, hingga sejarahnya," kata Irfan Wahid yang akrab disapa Ipang Wahid.

Kuncinya, kata Ipang, adalah mempersiapkan destinasi-destinasi wisata dan mengemasnya semenarik mungkin untuk dijual.

"Kami berharap, setelah pertemuan ini secepatnya akan ada program-program yang mendukung percepatan pengembangan wisata kawasan Toba," kata dia.

2 dari 2 halaman

Lahirkan Desa Kreatif

Untuk meningkatkan ketertarikan pada pariwisata Indonesia, menurut Ipang, dibutuhkan adanya traffic puller dalam bentuk multi destinasi sehingga dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. 

Selain itu, strategi marketing yang mengedepankan potensi kekayaan Daerah tersebut sangat dibutuhkan dalam promosi destinasi wisata

"Usulan dari kami adalah setiap kabupaten dapat merumuskan minimal satu main destination dengan satu main attraction," kata Ipang.

Selain itu, setiap kabupaten diharapkan juga mampu melahirkan satu desa kreatif yang akan mengakselerasi pertumbuhan masyarakat.

"Usaha tersebut paralel dengan perbaikan dan penambahan infrastruktur di setiap destinasi tersebut," ucap anak dari KH Salahuddin Wahid itu.Â