Liputan6.com, Jakarta - Tim Gabungan Pencari Fakta kasus penyerangan Novel Baswedan meminta keterangan Komjen M Iriawan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo pun angkat bicara
Dedi menjelaskan, kedatangan Tim Gabungan Pencari Fakta beberapa waktu lalu hanya mengobrol sekaligus menanyakan kapasitas M Iriawan sebagai orang yang pernah menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Baca Juga
"Beliau menyampaikan kapasitas beliau sebagai Kapolda, ketika terjadi peristiwa tindak pidana seperti itu beliau membentuk tim, timnya itu memiliki kompetensi bisa dikatakan terpilih, langsung melakukan penyelidikan, penyidikan, terkait peristiwa tersebut," ujar dia.
Advertisement
Saat itu, tim yang dibentuk oleh Komjen M Iriawan telah memeriksa sejumlah saksi, dan melakukan olah TKP berulang kali dalam kasus penyerangan air keras Novel Baswedan.
"TKP memang sangat minim, jadi yang beredar di media, ditemukan sidik jari, ditemukan hasil CCTV semuanya masih sumir," kata Dedi.
Dedi menegaskan, proses pembuktiannya harus detail. Seperti halnya penetapan status sembilan tersangka tambahan kasus kerusuhan 21 Mei dan 22 Mei.
"Kami menggunakan face recognation, proses identifikasi wajah, dikaitkan Inafis kita, dikaitkan database kependudukan yang ada di capil, itu masih kita dalami terus," ujar Dedi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kata M Iriawan
Sebelumnya, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Komjen M Iriawan membantah membicarakan keterlibatan jenderal bintang tiga saat ditemui Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyerangan Novel Baswedan.
"Enggak pernah. Jangankan dugaan terlibat, orang saya enggak tahu apa-apa. Ya cari di bawah, di lapangan, kan dari bawah nanti siapa yang nyuruh, mungkin ya. Ya TGPF enggak pernah nanya itu ke saya," ujar Iriawan saat dikonfirmasi, Kamis (11/7/2019).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengaku, hanya ditanya perihal pertemuannya dengan Novel Baswedan.
"Jadi saya tidak pernah bicara ada yang terlibat, itu enggak pernah. TGPF enggak nanya itu. Nanya cuma Pak Iwan pernah ketemu dengan Novel," ucap Iriawan.
Ada dua pertemuan dengan Novel yang dibeberkan Iriawan kepada TGPF. Pertama terkait dengan pembicaraan kerja sama dan sinergitas penanganan kasus korupsi antara Polda Metro Jaya dengan KPK. Kedua saat menjenguk kelahiran anak Novel di kediamannya.
"Enggak ada itu (pembicaraan keterlibatan jenderal bintang tiga di kasus Novel)," kata Iriawan menandaskan.
Advertisement