Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Muda Muslim Nasional (Permunas) Mulyadi Siregar mengatakan, poin-poin pembangunan yang disampaikan Jokowi saat pidato Visi Kebangsaan di Sentul, perlu didukung serta dikawal, terutama terkait dengan fokus menghidupkan gairah perekonomian nasional.
Menurut Mulyadi, yang menjadi kendala selama ini adalah iklim investasi memburuk kinerjanya karena lambatnya implementasi reformasi birokrasi terkait perizinan.
"Salah satu harapan kami yang tergabung di Permunas, kedepan ada keberpihakan langsung dan khusus demi meningkatkan peran UMKM," harap mulyadi, Jakarta, Senin 15 Juli 2019.
Advertisement
Ia mengatakan, masih banyak sektor-sektor usaha UMKM yang bernilai ekspor belum terkelola dengan baik.
Menurutnya, periode kedua kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf Amin memiliki peluang besar mendorong UMKM naik kelas sebagai penyumbang utama PDB nasional.
Ia menambahkan bahwa pidato kemenangan Jokowi di Sentul Bogor tersebut mengimbau para pembantunya untuk menekan impor dan meningkatkan volume ekspor demi menutupi defisit neraca perdagangan selama 2019 ini.
Pidato Jokowi sebagai presiden terpilih periode 2019 - 2024 di Sentul bertajuk "Visi Indonesia" menyampaikan lima strategi besar agar Indonesia maju di Sentul, Jawa Barat, Minggu malam, 14 Juli 2019.
Di hadapan ribuan relawan, ia memaparkan lima hal prioritas untuk Indonesia lima tahun ke depan. Kelima strategi itu mencakup infrastruktur, pembangunan SDM, investasi, reformasi birokrasi, dan penggunaan APBN tepat sasaran.