Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menuai kritikan dari sejumlah pihak, tak terkecuali Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang selama ini mendukungnya di Pilpres 2019.
Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan, Prabowo telah memberi kabar soal rencana pertemuannya dengan Jokowi kepada sejumlah ulama yang mendukungnya.
Baca Juga
Andre menduga, Jubir PA 212 Novel Bamukmin mengkritik pertemuan tersebut lantaran belum menerima surat dari Prabowo.
Advertisement
"Jumat (12/7), sehari sebelum bertemu Jokowi, Prabowo kirim surat kepada tokoh-tokoh termasuk ulama-ulama. Habib Novel Bamukmin mungkin enggak terima, mangkanya dia protes," kata Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Andre memastikan, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) serta sejumlah tokoh dan ulama yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019 telah menerima surat terkait rencana pertemuan tersebut.
"GNPF, tokoh ulama besar sudah terima surat. Novel sebagai jubir mungkin belum terima, tapi yang lain terima surat itu termasuk ke Pak Amien dan Mbak Neno Warisman," ucapnya.
Melalui surat tersebut, kata Andre, Prabowo mengabarkan akan bertemu Jokowi sekaligus berencana menyampaikan hasil pertemuannya kepada para ulama. Dia menegaskan, selama ini tak ada hal yang dirahasiakan oleh Prabowo.
"Jadi enggak ada yang tidak transparan, enggak ada yang diumpetin. Semua dikasih tahu, sejak 28 Juni. Lalu setelah 28 Juni dikasih tahu lagi, dikirimi surat, clear itu," ucapnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
PA 212 Tinggalkan Prabowo
Sebelumnya, pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto usai Pilpres 2019 memicu kekecewaan di kalangan PA 212. Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, pihaknya akan berjuang sendiri tanpa melibatkan partai politik, termasuk Prabowo.
"PA 212 sudah kembali kepada khitah semula yaitu sudah tidak lagi bersama partai mana pun, juga Prabowo atau BPN," kata Novel melalui pesan tertulis di Jakarta, Sabtu 13 Juli 2019.
Dia menambahkan, sikap resmi PA 212 akan disampaikan setelah mendapat arahan dari para ulama, tokoh dan aktivis. "Karena kami hanya taat satu komando kepada imam besar kami HRS (Habib Rizieq Syihab)," ujarnya.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement