Sukses

Gambaran Perubahan Payakumbuh di Tangan Wali Kota Riza Falepi

Riza mampu memperbaiki persoalan kesejahteraan dan pembangunan di kota kelahirannya.

Liputan6.com, Jakarta Payakumbuh merupakan kota di Provinsi Sumatera Barat yang mendapatkan sejumlah penghargaan terbaik, dalam beberapa tahun terakhir. Di tangan Wali Kota Riza Falepi, Payakumbuh terus bebenah hingga saat ini.

Dalam wawancaranya, Riza menjelaskan untuk sampai di tahap perubahan yang signifikan saat ini, dia mulai mencari solusi dari masalah yang lambat penyelesaikannya, seperti persoalan kesejahteraan dan pembangunan daerah.

"Kondisi yang saya potret di 2012 akhir, waktu saya jadi wali kota jumlah pengangguran 9,7 persen dan kemiskinan 11 persen. Parameter itu bisa diukur. Maka parameter (jumlah penganggran dan kemiskinan) ini yang diubah dulu," ujar Riza.

Benar saja, Riza mampu menurunkan dua parameter tersebut. Saat ini angka pengangguran menurun 3,5 persen dari 9,7 persen. Sementara jumlah kemiskinan menurun diangka 5,8 persen. Lalu solusi apa yang dilakukan Riza sehingga mampu memperbaiki persoalan kesejahteraan dan pembangunan itu?  

1. Jalan dan Drainase

Riza mengatakan, jika ingin mengubah wajah kota Payakumbuh, ada beberapa hal yang tak boleh tidak dilakukan. Salah satunya jalan, termasuk diperumahan kampung yang diperbaiki menjadi gang dan jalan besar.

"Saya masih ingat, awal jadi wali kota jalan yang mulus itu hanya sekitar 23 persen. Tapi mungkin sekarang sudah lebih dari 70 persen," ungkap Riza.

Bukan hanya itu saja, pria lulusan Institut Negeri Bandung (ITB) ini juga memperbaiki drainase dibeberapa titik yang menyebabkan banjir. "Sekarang sudah enggak ada banjir di Payakumbuh. Sudah selesai semua urusan banjir."

 

2. Sanitasi

Menurut Riza, dia berusaha melakukan perubahan dari sisi substansi mengenai persoalan masyarakat khas perkotaan, seperti sanitasi. Bagian ini, Riza menyasar rumah tak layak huni. Sejak menjabat sebagai wali kota, pria kelahiran Payakumbuh ini bahkan telah membedah ribuan rumah.

"Bedah rumah sekitar tiga ribu dengan modal kecil saja, Rp10-15 juta. Kami lakukan gotong royong menjadi rumah yang layak huni. Sanitasinya adalah dibuatkan toilet dan septic tank. Jadi kami memang buatkan rumah yang serius, bukan setengah jadi," jelasnya.

Riza juga membenahi masalah kelangkaan sumber air. Berkaitan dengan masalah ini, Riza mengatakan bahwa pihaknya berhasil mengatasi sumber air minum dengan program water treatment processing (WTP).

 

3. Sektor Jasa

Payakumbuh adalah penyumbang tertinggi di Sumatera Barat di sektor ekonomi, terutama dari jasa dan pertanian. Hal ini ditanggapai Riza dengan bijak. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan tersebut meningkat karena suasana lingkungan yang dibuat kondusif.

"Kondusif ini berkaitan dengan perizinan. Jadi kalau dulu mau membuat izin (usaha) selesainya sebulan atau dua bulan. Sekarang enggak ada lagi. Tiga jam selesai. Bahkan urusan KTP saja 10 menit selesai, paling lama 15 menit. Kami enggak mau lama-lama urusannya. Siapa yang lama menyelesaikannya, kena tegur," kata Riza.

Untuk diketahui, Riza dipercayakan oleh masyarakat untuk tetap menjalankan tugasnya sebagai Wali Kota Payakumbuh. Itu artinya, Riza dan pasangannya, Suwandel Muchtar memimpin Payakumbuh dua periode.

(*)