Sukses

Bujuk Rayu PKS Minta Pimpinan DPRD Gelar Paripurna Tentukan Wagub DKI

PKS menyebut, saat ini bola berada di tangan pimpinan DPRD, mau atau tidak mempercepat proses pemilihan wagub.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir satu tahun Pemprov DKI Jakarta tanpa wakil gubernur (wagub). Semenjak Sandiaga Uno meninggalkan kursi DKI 2 pada Agustus lalu, hingga saat ini pembahasan wagub di DPRD DKI mandek.

Saat ini, rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk penentuan tata tertib (tatib) saja belum juga dilakukan. Setidaknya sudah tiga kali rapimgab mundur. Alasannya masih sama, tidak kuorum.

Sedangkan, rapat paripurna yang ditargetkan pada 22 Juli 2019 semakin dekat. Sementara paripurna harus didahului dengan rapimgab. Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengaku, pasrah dengan terus molornya rapimgab dan berpotensi membuat mundur paripurna.

Menurutnya, saat ini bola berada di tangan pimpinan DPRD, mau atau tidak mempercepat proses pemilihan wagub.

"Sekarang (semua) di tangan pimpinan," kata Suhaimi pada Liputan6.com, Kamis (18/7/2019).

Suhaimi mengaku, tidak berdiam diri dengan terus molornya proses pemilihan wagub. Misalnya saja ketika rapimgab molor pada Rabu kemarin, ia mengaku langsung mendatangi ruangan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.

"Cuma kita terkahir belum jadi. Jadi bagusnya kita bertanya ke pimpinan langsung. Saat tidak jadi (rapimgab) saya langsung ke lantai 10 (ruangan Prasetio). Tapi beliau sedang tidak ada," ucapnya

Berbagai lobi juga sudah dilakukan PKS. Menurutnya, pendekatan dengan berbagai fraksi sudah lama dilakukan.

"Kalau tidak ada pimpinan otomatis tidak jadi. Kami berharap (paripurna) tetap on time. Kalaupun mundur jadi 23 Juli," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Gagal Rapat

Sebelumnya, Rapimgab batal diadakan pada Senin (15/7/2019) karena anggota pimpinan dewan yang hadir tidak memenuhi syarat kuorum. Kemudian, Rapimgab kembali gagal diadakan pada Selasa (16/7/2019).

Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wagub DKI Jakarta, Ongen Sangaji, menyatakan pembatalan rapat terjadi karena kurangnya koordinasi dengan Kesekretariatan DPRD DKI Jakarta. Dia menilai, Sekwan terlalu mendadak dalam memberitahukan jadwal Rapimgab.

"Tertundanya acara Rapimgab kali ini sekali lagi karena Sekwan (Sekretaris Dewan) kurang cakap dalam mengatur jadwal. Sehingga hari ini sepertinya tidak dapat dilaksanakan," ucap Ongen di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (16/7/2019).

"Harusnya beliau ketika kita kemarin gagal, harusnya segera komunikasi, bukan komunikasinya hari ini jam 10.00, jam 11.00. Kan, semua orang masih kegiatan-kegiatan yang lain, kan," ucapnya.